Tiga Direksi Hartadinata (HRTA) Kompak Memborong Saham HRTA Saat Harganya Terbang

Jumat, 02 Agustus 2019 | 10:13 WIB
Tiga Direksi Hartadinata (HRTA) Kompak Memborong Saham HRTA Saat Harganya Terbang
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga anggota direksi PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kompak membeli ratusan ribu saham HRTA.

Yang menarik, ketiga direktur Hartadinata itu membeli saham HRTA di hari yang sama.

Direksti yang membeli saham HRTA adalah Sandra Sunanto yang menjabat sebagai Direktur Utama Hartadinata Abadi.

Dua direktur lainnya yang membeli saham HRTA adalah Ong Deny dan Cuncun Muliawan

Sandra Sunanto membeli 937.500 sahan HRTA.

Aksi pembelian saham itu dilakukan secara bertahap pada 29 Juli, 30 Juli, dan 1 Juli.

Pada tiga hari tersebut, Ong Deny dan Cuncun Muliawan juga membeli saham HRTA.

Cuncun Muliawan membeli saham HRTA sebanyak 630.000 saham.

Sementara Ong Deny membeli 65.000 saham HRTA.

Sebelumnya, baik Sandra Sunanto, Cuncun Muliawan, maupun Ong Deny tidak memiliki satu lembar pun saham HRTA.

Yang lebih menarik, ketiga direktur tersebut membeli saham HRTA di saat harga saham HRTA melonjak tinggi.

Seperti diketahui, harga saham HRTA di pekan ini melonjak tinggi.

Pada 29 Juli lalu, harga saham HRTA melonjak 13,55% menjadi Rp 352 per saham.

Sehari kemudian, harga saham HRTA masih melanjutkan kenaikan sebesar 3,98% menjadi Rp 366 per saham.

Pada 31 Juli, harga saham HRTA memang berakhir di zona merah.

Namun, pada hari itu, harga saham HRTA masih berada di posisi yang cukup tinggi dan bergerak di rentang Rp 348-Rp 366 per saham.

Dalam sepekan terakhir, harga saham HRTA tercatat naik 14,19%.

Jika dihitung dalam sebulan terakhir, kenaikan harga saham HRTA mencapai 39,37%.

Dalam suratnya kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ketiga direktur tersebut menginformasikan harga pembelian saham HRTA.

Sandra Sunanto melaporkan membeli saham HRTA di harga per sahamnya sebesar Rp 306, Rp 308, Rp 340, Rp 356, dan Rp 358.

Harga pembelian saham HRTA yang dilakukan Ong Deny tak jauh berbeda.

Ong Deny membeli saham HRTA di harga per sahamnya sebesar Rp 306, Rp 308, Rp 342, dan Rp 358.

Begitu pula, Cuncun Muliawan membeli saham HRTA di harga per sahamnya sebesar Rp 306, Rp 308, Rp 344, Rp 356, dan Rp 358.

Dalam suratnya kepada OJK, baik Sandro Sunanto, Ong Deny, dan Cuncun Muliawan mengatakan, tujuan transaksi tersebut merupakan pembelian saham biasa untuk keperluan investasi.

Di tengah aksi beli para direksi, pada 30 Juli lalu, manajemen Hartadinata menyampaikan laporan keuangan perusahaan per semester I-2019.

Hasilnya, penjualan Hartadinata naik 15,69% sementara laba bersihnya melonjak 17,35%.

Bagikan

Berita Terbaru

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler