KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) membidik kontrak baru Rp 1,5 triliun di sepanjang tahun ini. Proyeksi tersebut mempertimbangkan aliran proyek infrastruktur dari pemerintah.
Sekretaris Perusahaan PT Totalindo Eka Persada Tbk, Novita Festiani menyebutkan, target itu didorong dari optimisme manajemen dalam melihat peluang di sektor infrastruktur dan industrial building.
Hal tersebut juga mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Proyek Prioritas Strategis. “Ini adalah kabar baik bagi kontraktor swasta di Tanah Air, khususnya Totalindo untuk ikut terlibat dalam proyek pembangunan nasional yang diinisiasi pemerintah,” kata dia saat dihubungi KONTAN, Kamis (29/7).
Saat ini Totalindo terus mengikuti tender proyek yang sedang berlangsung dan telah memasuki tahap akhir. Namun Novita belum dapat menyampaikan secara detail perkembangan tender itu.
TOPS juga mengerjakan total sembilan proyek yang sedang berjalan, di antaranya The Parc South City, Arandra Residence, Skyhouse Alam Sutera, HNI Plaza, 31 Sudirman Suite Makassar dan beberapa proyek lain. Novita menyebutkan, proyek tersebut mencatat total carry over Rp 1,1 triliun.
Manajemen TOPS melihat pandemi Covid-19 masih menjadi salah satu tantangan bagi mereka untuk mencapai target bisnis di sepanjang 2021.
Untuk itu, Totalindo masih optimistis ada peluang di 2021 dengan fokus membangun proyek multisektor, termasuk infrastruktur dan dibarengi dengan Perpres 18/2020 tentang Proyek Strategis Nasional, yang merupakan kesempatan baik bagi perusahaan.
Tanpa menyebutkan secara detail besaran dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, manajemen TOPS mengemukakan dana belanja akan digunakan untuk meningkatkan sistem TI demi mendukung operasional perusahaan.
Hingga semester pertama tahun ini, TOPS mencatatkan pendapatan senilai Rp 313,22 miliar. Jumlah tersebut menanjak 263,70% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 86,12 miliar.
Dari sisi bottom line, Totalindo membukukan laba tahun berjalan mencapai Rp 479,50 juta per 30 Juni 2021. Di periode yang sama tahun lalu, TOPS menderita kerugian tahun berjalan sebesar Rp 41,74 miliar.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.