Transaksi Remitansi TKI Meningkat

Rabu, 24 April 2019 | 07:46 WIB
Transaksi Remitansi TKI Meningkat
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan melihat prospek bisnis remitansi atau layanan pengiriman uang antar negara masih cukup cerah tahun ini. Sepanjang kuartal I-2019, volume transaksi remitansi sejumlah bank tumbuh cukup baik.

Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, mencatatkan volume transaksi remitansi sebesar Rp 268 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Pencapaian tersebut melesat 122% dibandingkan triwulan pertama 2018.

Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto mengatakan, transaksi volume tersebut menghasilkan komisi atau fee based income sebesar Rp 29,41 miliar atau tumbuh 110% year on year (yoy). Malaysia menjadi penyumbang terbesar incoming remitansi tenaga kerja Indonesia BRI, yang nilainya hampir mencapai Rp 3 triliun." katanya pada KONTAN, Selasa (23/4).

BRI melihat, pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup bagus tahun ini dan diproyeksikan dapat tumbuh lebih dari tahun lalu. Bambang bilang, BRI masih menjadi peringkat pertama migrant worker top bank awareness saat ini.

Dengan kekuatan jaringan mitra di luar negeri dan jaringan unit kerja yang tersebar luas, BRI optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 116% tahun ini. Untuk mencapai target itu, bank pelat merah tersebut akan terus mengoptimalkan jaringan di negara-negara dengan jumlah TKI yang besar.

Sementara Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan transaksi remitansi ritel sebesar 6% pada kuartal I-2019. Sedangkan pendapatan komisi atau fee based income dari remitansi tersebut tumbuh 27% yoy.

Senior Vice President Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, Malaysia, Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura dan Arab Saudi menjadi penopang tertinggi remitansi incoming retail Bank Mandiri. Sedangkan untuk remitansi outgoing retail ditopang oleh Singapura, China, Amerika Serikat, Hong Kong dan Australia.

Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan remitansi ritel sekitar 10% sampai 15%. Gumilang mengatakan, bisnis remitansi masih masuk sepuluh besar penopang fee based income Bank Mandiri.

Untuk mendorong pertumbuhan pengiriman uang masuk, anak usaha Bank Mandiri yaitu Mandiri International Remittance Sdn. Bhd., tengah mengembangkan alternatif kanal transaksi untuk pengiriman uang dari luar negeri, Serta alternatif model bisnis remitansi

Sedangkan untuk outgoing remittance, Bank Mandiri telah memiliki program voucher bebas biaya transaksi TT (telegraphic transfer) untuk pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri.

Bagikan

Berita Terbaru

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:23 WIB

Terdepak Dari Indeks LQ45, Berikut Ini Saham Yang Masih Bisa Dilirik

BRIS dan JSMR masih lebih diuntungkan karena memiliki sentimen makro, serta dukungan BUMN, katalis belanja & transportasi di kuartal IV.

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:17 WIB

Prospek Positif Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Berkat Program Stimulus Pemerintah

AMRT menjadi salah satu emiten yang diuntungkan dari kebijakan dana bantuan tunai mengingat profil konsumennya dominan di kelas menengah-bawah.

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 16:51 WIB

Masuk ke LQ45 dan Rumor IPO Anak Usaha Bawa Saham EMTK Menguat

Ke depannya performa saham EMTK akan sangat bergantung ke arah bisnisnya, terutama di sektor media dan digital.

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 15:55 WIB

Bakal Akusisi Mah Sing, Begini Rekomendasi Saham Dharma Polimetal (DRMA)

DRMA terus mempercepat ekspansinya di sektor kendaraan listrik (EV) melalui platform Dharma Connect.

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:00 WIB

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya

Sesuatu yang janggal mulai terendus saat PT Karya Permata Inovasi Indonesia, entitas pengendali, sibuk menjual saham DADA menuju puncak.

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis

Pada musim panen tahun ini, kompetisi pembelian dari industri semakin berkurang, akibatnya harga pun cenderung turun.

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:34 WIB

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik

Kkinerja keuangan emiten konsumer cukup baik karena penurunan input cost seiring dengan melandainya harga sejumlah bahan baku

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS usai The Federal Rerserve (The Fed) pangkas suku bunga.

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:27 WIB

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini

 Meskipun ada peluang, nampaknya para fund manager tak akan agresif melakukan window dressing di tahun ini.

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:23 WIB

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat

Legalisasi berpotensi menciptakan efek berantai bagi ekonomi lokal, mulai dari jasa pengeboran, transportasi hingga tumbuhnya UMKM

INDEKS BERITA

Terpopuler