Transaksi Saham MASA Rp 1,5 Triliun Bukan Bagian Aksi Michelin

Rabu, 06 Maret 2019 | 06:28 WIB
Transaksi Saham MASA Rp 1,5 Triliun Bukan Bagian Aksi Michelin
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan kemarin, Selasa (5/3), tercatat telah terjadi transaksi saham tutup sendiri di perdagangan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di pasar negosiasi. Nilainya cukup besar yakni mencapai Rp 1,5 triliun.

Transaksi terjadi empat kali. Transaksi terbesar terjadi pukul 11.30 WIB di harga Rp 850 untuk 1,37 miliar saham. Transaksi terendah terjadi pada sore hari, di Rp 825 untuk 24,7 juta saham. Saham MASA di akhir perdagangan ditutup dengan kenaikan 0,63% ke Rp 795 per saham.

Saham MASA belakangan mendapat perhatian setelah produsen ban asal Prancis, Michelin, berniat membeli 80% saham MASA dengan nilai US$ 439 juta atau setara Rp 6,2 triliun. Dengan kata lain, Michelin membeli saham MASA dengan harga Rp 850 per saham. Harga tersebut yang akan menjadi harga tawaran dalam pelaksanaan penawaran tender (tender offer) untuk membeli sisa saham 20% setelah akuisisi selesai.

Hanya manajemen MASA menyangkal sudah ada pembayaran dari Michelin. Direktur MASA Uthan Muhammad Arief Sadikin mengatakan, transaksi tersebut bukan dari bagian transaksi Michelin.

Alasannya, proses pembelian ini masih dalam proses pembahasan. "Hari ini (kemarin) belum ada transaksi MASA. Demikian infonya. Masih dalam pembahasan. Nanti kalau ada putusan, diinfokan," ujar Uthan, Selasa (5/3).

Per 31 Januari 2019, para pemegang saham MASA antara lain Pieter Tanuri dengan kepemilikan sebanyak 1,89 miliar saham (20,6%), PT Central Sole Agency dengan 1,53 miliar (16,67%), Lunar Crescent International Inc dengan kepemilikan 1,37 miliar saham (14,91%), serta publik sebanyak 4,39 miliar saham atau setara 47,83%.

Bagikan

Berita Terbaru

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
| Minggu, 29 Juni 2025 | 07:10 WIB

Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum

Pemerintah kembali mengupayakan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah atau PLTSa yang sempat mandek. 

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler