KONTAN.CO.ID - Pemerintah saat ini tengah menyusun rangkaian Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025. Rangkaian ini dimulai dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan APBN, hingga disepakati menjadi UU APBN. Tentu, beberapa hal perlu menjadi perhatian pemerintah dalam proses rangkaian dan tahapan penyusunan APBN 2025.
Konflik di wilayah kunci seperti Timur Tengah mengancam pasokan pangan dan energi global. Timur Tengah sendiri menyumbang 30% dari lalu lintas kontainer global, sehingga setiap eskalasi konflik di sana dapat mengganggu pasar energi secara signifikan. Selain itu, perlambatan ekonomi China juga menjadi tantangan serius. Penurunan aktivitas ekonomi di China dapat menyebabkan penurunan permintaan dan perdagangan global.
Di samping itu, fragmentasi perdagangan, yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis, mengancam untuk lebih mengurangi kinerja perdagangan global, terutama bagi negara-negara pasar berkembang seperti Indonesia.
