Trimegah Karya Pratama IPO, Listing 27 Juli 2021 dan Ditetapkan Sebagai Efek Syariah

Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:47 WIB
Trimegah Karya Pratama IPO, Listing 27 Juli 2021 dan Ditetapkan Sebagai Efek Syariah
[ILUSTRASI. Ilustrasi initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). KONTAN/Daniel Prabowo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan bagi PT Trimegah Karya Pratama Tbk untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini semakin terbuka. 

Emiten yang akan menyandang kode saham UVCR itu telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Juli 2021 untuk menggelar initial public offering (IPO).

Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto dalam dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021) menyebut, saham UVCR juga ditetapkan oleh OJK sebagai efek syariah. 

Berdasarkan ketentuan regulator pasar modal, yang masuk efek syariah adalah saham dari perusahaan yang produk, jenis bisnis, jasa, dan akad beserta pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 

Jenis kegiatan bisnis perusahaan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah seperti riba, judi, dan lainnya.

Baca Juga: Saham Teknologi Makin Ramai, Selain Bukalapak, Trimegah Karya Pratama Bersiap IPO

UVCR merupakan pelopor dan aggregator voucher diskon digital yang diklaim sebagai yang terbesar di Indonesia. Dalam melakoni bisnisnya, UVCR menggunakan aplikasi bernama Ultra Voucher.

Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200.000 baik di perangkat android maupun iOS. Lebih dari 10.000 pengguna diantaranya melakukan transaksi setiap bulannya.

Harga perdana saham UVCR yang ditawarkan adalah Rp 100 per saham. Dengan melepas 500 juta lembar saham, atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dana yang bisa diraup sebesar Rp 50 miliar.

Ultra Voucher juga menerbitkan 250 juta Waran Seri I, atau sebanyak-banyaknya 16,67%. Waran ini diberikan sebagai penarik minat investor yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham berhak memperoleh satu waran Seri I.

Chief Operating Officer  PT Trimegah Karya Pratama Tbk Riky Boy Permata mengungkapkan dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan produk dan fitur sebagai bagian dari transformasi bisnis. 

“Transformasi bisnis yang akan kami lakukan yakni pengembangan produk khusus investasi. Selain itu kami akan ekspansi dengan membuka kantor cabang di luar Indonesia, yakni menyasar negara-negara di ASEAN,” ujar Riky.

Jadwal dan penggunaan dana IPO >>>

Berdasarkan prospektus, sekitar 36% dana hasil IPO digunakan untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur.

Lalu, 34% untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software dan channel distribusi. Sisanya, sekitar 30% dipakai untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.

Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan UVCR tercatat melonjak 440,6%. Per Maret 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 543,49 juta dengan total penjualan Rp 194,48 miliar.

Ultra Voucher telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Baca Juga: Komisaris OVO Pimpin NTI Global Indonesia, Pemilik 60,55% Saham Bank Aladin (BANK)

Steffen Fang, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas menyebut minat pelaku pasar atas IPO UVCR terlihat bagus. Ini ditunjukkan oleh hasil bookbuilding per tanggal 7 Juli 2021 yang mencapai kelebihan pemesanan hingga 18,6x dari porsi pooling yang ditawarkan. 

Hal ini menurut Steffen adalah wajar mengingat sektor UVCR yang berada di sektor teknologi saat ini merupakan sektor yang diminati oleh investor, baik dalam maupun luar negeri.

Berikut jadwal IPO UVCR:
- Penawaran umum perdana : 19 Juli – 23 Juli 2021.
- Penjatahan : 23 Juli 2021.
- Distribusi :26 Juli 2021. 
- Pencatatan di BEI : 27 Juli 2021.

Selanjutnya: Prodjo Sunarjanto: Investasi Saham Lebih Baik Dilakukan Sejak Usia Muda

 

Bagikan

Berita Terbaru

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:03 WIB

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025

Keberlanjutan beleid tutup impor beras oleh Bulog hanya akan terjadi apabila pada tahun-tahun berikutnya ada kenaikan produksi cukup besar.

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:19 WIB

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah

Selain menambah basis pajak baru, pemerintah mungkin akan berutang untuk menutup defisit anggaran negara.

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:15 WIB

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India

Banyak dari miliarder baru tersebut merupakan pelopor di sektor energi terbarukan, yang tengah berkembang pesat di India.  

Trans Power Marine (TPMA) Mengekor Kinerja Tambang
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:10 WIB

Trans Power Marine (TPMA) Mengekor Kinerja Tambang

TPMA masih melihat prospek menjanjikan dari jasa pengangkutan komoditas batubara dan nikel di tahun 2025.

Harga Emas Melaju, Bisnis Emas Bank Menanjak
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:00 WIB

Harga Emas Melaju, Bisnis Emas Bank Menanjak

Bank syariah mengaku akan lebih banyak inovasi produk untuk mengerek kinerja bisnis emas agar tetap tumbuh. 

BTN Bakal Genjot Dana Murah dan Dorong Digitalisasi
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 03:25 WIB

BTN Bakal Genjot Dana Murah dan Dorong Digitalisasi

BTN bertekad memperkuat mesin tabungan yang berkelanjutan. Alasannya, pendanaan saat ini mengalami pengetatan dan mahal akibat persaingan tinggi. 

Entitas WSKT Suntik Modal Triliunan Rupiah untuk Operator Tol Becakayu dan Tol KLBM
| Jumat, 03 Januari 2025 | 13:07 WIB

Entitas WSKT Suntik Modal Triliunan Rupiah untuk Operator Tol Becakayu dan Tol KLBM

Manajemen PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyebut injeksi dana kepada dua cucu usahanya dilakukan untuk restrukturisasi permodalan.

Berjibaku di Garis Depan Menahan Penurunan Penjualan dan Peredaran Rokok Ilegal
| Jumat, 03 Januari 2025 | 10:54 WIB

Berjibaku di Garis Depan Menahan Penurunan Penjualan dan Peredaran Rokok Ilegal

Penjualan rokok menurun dalam beberapa tahun terakhir akibat pelemahan daya beli dan konsumen akhirnya beralih ke rokok ilegal.

Anak usaha FREN, Smart Telecom Punya Tanggungan Utang Jumbo Triliunan Rupiah
| Jumat, 03 Januari 2025 | 10:20 WIB

Anak usaha FREN, Smart Telecom Punya Tanggungan Utang Jumbo Triliunan Rupiah

PT Smart Telecom memiliki total liabilitas jangka pendek Rp 5,65 triliun dan total liabilitas jangka panjang Rp 15,09 triliun.

Wiwik Kusaini, Setia Melinting Rokok demi Masa Depan Pendidikan Anak
| Jumat, 03 Januari 2025 | 10:18 WIB

Wiwik Kusaini, Setia Melinting Rokok demi Masa Depan Pendidikan Anak

Dari penghasilannya bekerja di pabrik rokok, Wiwik sudah bisa melunasi biaya kuliah Si Sulung dalam waktu tiga bulan.

INDEKS BERITA

Terpopuler