Trumponomics

Jumat, 31 Januari 2025 | 06:11 WIB
Trumponomics
[ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat]
Khomarul Hidayat | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Era ketidakpastian global Kembali datang. Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih membawa era baru yang sulit diprediksi. 

Kebijakan perdagangan Donald Trump yang mengandalkan ancaman tarif impor tinggi untuk menekan negara lain, menciptakan kekhawatiran munculnya perang dagang jilid 2 yang bisa membuat arus perdagangan dunia seret. Bukan cuma tarif untuk barang impor. Ancaman Donald Trump juga ditujukan pada sektor, wilayah, atau negara tertentu untuk membuat pihak lain memenuhi tuntutan kebijakannya.

Contoh terbaru, bagaimana Donald Trump menekan Kolumbia dengan ancaman tarif impor 25% dan akan naik jadi 50% gara-gara negara tersebut menolak menerima penerbangan yang mengangkut para migran yang dideportasi dari Amerika Serikat (AS). Dengan negara tetangga terdekatnya pun, Meksiko dan Kanada, yang notabene mitra dagang terbesar AS, Trump juga melontarkan ancaman serupa.

Lebih-lebih terhadap musuh bebuyutannya, China, Trump juga masih akan keras dan tak memperlihatkan tanda-tanda bakal melunak. Di masa jabatan pertama Trump, kedua negara terlibat dalam perang dagang panjang yang merugikan ekonomi dua negara tersebut.

Trumponomics yang berbasis kebijakan tarif impor tinggi ini yang dikhawatirkan potensial menyulut inflasi di AS lantaran membebankan biaya tambahan kepada konsumen. Itu sebabnya, The Fed dalam kebijakan terbarunya memilih mempertahankan suku bunga di level 4,25%-4,5% alih-alih mengikuti desakan Trump yang ingin bunga The Fed bisa turun lebih rendah lagi. The Fed tak mau buru-buru memotong bunga karena ada ketidakpastian yang signifikan mengenai ke mana arah ekonomi AS di bawah Trump. Sebuah langkah yang membuat Trump kecewa dan menyebut The Fed telah melakukan pekerjaan buruk karena gagal menghentikan masalah yang mereka ciptakan.

Indonesia pun mesti bersiap jika kelak ancaman tarif menyerempet kita. Apalagi, Indonesia sudah resmi masuk menjadi anggota BRICS, sebuah blok ekonomi yang jadi salah satu sasaran kebijakan tarif Trump.

Genderang perang tarif yang ditabuh Trump di awal pemerintahan periode keduanya ini dikhawatirkan akan membuat mitra dagang global AS mengenakan tarif balasan yang menargetkan ekspor AS seperti produk pertanian, energi, dan mesin. 

Tarif balasan ini dapat meningkat menjadi perang dagang, yang menciptakan ketidakpastian bagi bisnis dan juga investor di pasar keuangan global. Selamat datang di era baru yang sulit diprediksi.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Emas Masih Perkasa Saham Emiten Produsen Emas Kian Memesona, Ini Pilihannya
| Kamis, 25 September 2025 | 11:24 WIB

Harga Emas Masih Perkasa Saham Emiten Produsen Emas Kian Memesona, Ini Pilihannya

Harga emas berpotensi menuju target di US$ 4.000 per ons troi didukung oleh sejumlah sentimen positif.

Kawasan Asia Tenggara Kini Menjadi Hidden Gem Bagi Rantai Pasok Global
| Kamis, 25 September 2025 | 11:17 WIB

Kawasan Asia Tenggara Kini Menjadi Hidden Gem Bagi Rantai Pasok Global

Dari enam kawasan yang dianggap memiliki peran penting bagi rantai pasok global saat ini, dua di antaranya ada di Asia Tenggara

Ada Transaksi Jumbo Rp 2,05 Triliun, Glencore Masuk Jadi Investor 7,19% Saham NCKL
| Kamis, 25 September 2025 | 10:56 WIB

Ada Transaksi Jumbo Rp 2,05 Triliun, Glencore Masuk Jadi Investor 7,19% Saham NCKL

Harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) kian menanjak seiring munculnya nama Glencore di jajaran pemegang saham.

Harga Saham BUMI dan DEWA Terbang Diterpa Kabar Penjualan Saham oleh CIC
| Kamis, 25 September 2025 | 10:21 WIB

Harga Saham BUMI dan DEWA Terbang Diterpa Kabar Penjualan Saham oleh CIC

Di balik kenaikan harga saham BUMI dan DEWA, muncul rumor adanya rencana penjualan saham salah satu pemegang saham BUMI kepada Grup Salim.

Produksi Minyak Naik Bikin Pergerakan Saham ENRG kian Menarik
| Kamis, 25 September 2025 | 10:00 WIB

Produksi Minyak Naik Bikin Pergerakan Saham ENRG kian Menarik

PT Energi Mega Persada Tbk (ENGR) melalui anak usahanya, PT EMP Energi Riau telah menyelesaikan pengeboran sumur minyak Kayuara-20 di Blok Kampar.

Korban Peretasan Akun Sekuritas dan Pembobolan RDN Makin Banyak Buka Suara
| Kamis, 25 September 2025 | 09:11 WIB

Korban Peretasan Akun Sekuritas dan Pembobolan RDN Makin Banyak Buka Suara

Sejauh ini Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal baru mengeluarkan himbauan dan surat edaran bersama.

Rajin Akuisisi, Petrosea (PTRO) Membidik Pertumbuhan di Luar Bisnis Inti
| Kamis, 25 September 2025 | 08:16 WIB

Rajin Akuisisi, Petrosea (PTRO) Membidik Pertumbuhan di Luar Bisnis Inti

Strategi PT Petrosea Tbk (PTRO)  saat ini adalah mendiversifikasi revenue stream dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batubara.

Melihat Prospek Emiten Rokok dari Kebijakan Tarif Cukai Rokok
| Kamis, 25 September 2025 | 07:05 WIB

Melihat Prospek Emiten Rokok dari Kebijakan Tarif Cukai Rokok

Sinyal positif yang dikeluarkan oleh Pemerintah terkait dengan tarif cukai tersebut, sempat membuat beberapa saham emiten rokok melambung.

Arah IHSG Hari Ini, Kamis (25/9) Menanti Berbagai Data
| Kamis, 25 September 2025 | 07:00 WIB

Arah IHSG Hari Ini, Kamis (25/9) Menanti Berbagai Data

Pengesahan UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026 bisa menjadi sentimen positif yang mendorong kenaikan IHSG jangka pendek.

Geber Ekspansi, ACES Buka 14 Gerai Baru Sampai Agustus
| Kamis, 25 September 2025 | 06:49 WIB

Geber Ekspansi, ACES Buka 14 Gerai Baru Sampai Agustus

Sepanjang tujuh bulan pertama 2025, ACES mencatat same store sales growth -2,9% YoY, jauh di bawah target yang memproyeksikan tumbuh positif 1%.

INDEKS BERITA

Terpopuler