KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan yield US Treasury ternyata tidak menyurutkan minat investor mengikuti lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (18/1). Merujuk data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 84,84 triliun.
Jika dibandingkan dengan lelang SUN dua pekan sebelumnya, nilainya meningkat. Pada lelang SUN (4/1), jumlah penawaran masuk hanya sebesar Rp 77,58 triliun.
Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, investor masih cukup percaya diri untuk masuk ke pasar SBN. Pasalnya, yield SBN masih mampu bertahan dan mencatatkan kenaikan tipis di tengah naiknya yield US Treasury. "Rupiah yang stabil dalam sepekan terakhir juga ikut menopang rasa percaya diri," kata dia.
Baca Juga: Cegah Keruntuhan Kredit, Bank Sentral China (PBOC) Akan Memperluas Alat Kebijakan
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menambahkan, likuiditas juga masih melimpah, terutama dari pasar domestik. Menurut dia, kelompok perbankan masih menjadi pembeli terbesar dalam lelang kali ini.
Ini dapat dilihat dari penawaran masuk yang cenderung lebih tinggi pada seri SUN tenor pendek.Seri SPN03220420 yang jatuh tempo pada 20 April 2022 dan seri SPN12230105 yang jatuh tempo pada 5 Januari 2023 masing-masing mendapatkan jumlah penawaran masuk Rp 16,46 triliun dan Rp 16,41 triliun. Keduanya adalah seri dengan penawaran tertinggi pada lelang kali ini.
Ramdhan menjelaskan, walaupun penyaluran kredit perbankan sudah tumbuh, hanya saja dana pihak ketiga juga masih berlimpah. Dana tersebut paling tepat dialihkan ke portofolio jangka pendek seperti SPN.
Fikri menilai memilih SPN juga bisa untuk menjaga risiko investasi. Apalagi adanya agenda kenaikan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia di depan mata. "Sembari wait and see, investor menyimpan dananya di SUN seri tenor pendek yang minim volatilitas," ujar dia.
Pemerintah menjadikan seri FR0092 sebagai seri paling banyak dimenangkan. Ramdhan menyebut ini bentuk upaya pemerintah reprofiling agar tak terbebani dengan utang jangka pendek.
Baca Juga: Pemerintah menyerap dana Rp 25 triliun pada lelang SUN, Selasa (18/1)