Unicorn Calon Emiten IPO Masih Rugi? Ini Kata Analis

Selasa, 08 Februari 2022 | 06:00 WIB
Unicorn Calon Emiten IPO Masih Rugi? Ini Kata Analis
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) pede lebih banyak perusahaan rintisan raksasa menggelar initial public offering (IPO). Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut, Bursa sudah bertemu dengan sekitar 50 unicorn dan centaur di Indonesia. Sebanyak  15 di antaranya telah menyatakan rencana melantai di bursa atau go public

Di balik potensi IPO bernilai besar, ada perusahaan yang diperkirakan masih merugi. Di luar negeri, secara historikal, jarang ada perusahaan startup mencetak untung. Misalnya Grab yang merugi US$ 988 juta di akhir kuartal III-2021. Atau SEA limited, induk Shoppee, yang ruginya membesar menjadi US$ 450,1 juta (S$ 610,8 juta) di kuartal III lalu. Di dalam negeri, PT Bukalapak.com (BUKA) merugi Rp 1,1 triliun, meski mengecil 19% dibanding setahun sebelumnya.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Yazid Muamar menilai, meskipun masih dalam kondisi keuangan merugi, saham perusahaan unicorn layak dikoleksi. Asalkan, perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan fundamental bisnis yang baik dan konsisten bertumbuh dalam jangka panjang.

Menurut dia, perusahaan startup secara sektoral berjalan lebih efisien dan efektif karena didukung oleh ide-ide kreatif. Selain itu, dekat dengan teknologi pada proses bisnisnya. “Sehingga, perkembangan bisnisnya berjalan pesat, jadi patut untuk dipertimbangkan dalam jangka panjang,” ujar Yazid, Senin (7/2).

Yazid juga melihat, daya serap pasar masih tinggi terhadap IPO dari startup besar ini. Faktor yang dapat menghambat daya serap pasar adalah ketidakpastian ekonomi akibat penyebaran Covid-19. Bisa jadi, saham IPO tidak terserap ketika investor lebih condong menyimpan cash di tengah ketidakpastian.

Saat ini, baik decacorn, unicorn, maupun centaur di Tanah Air belum ada yang mengaku sudah menyatakan ketertarikan IPO kepada BEI. Sebelum ini, ada GoTo yang sudah sempat menyatakan berencana IPO, meski belum jelas waktunya.

Kopi Kenangan juga mengaku tertarik menjajakan sahamnya di bursa saham. Tapi unicorn ini masih belum punya kerangka waktu yang jelas untuk go public. "Kami percaya bahwa yang paling penting adalah performa perusahaan, setelah kami berhasil mencapai beberapa target internal perusahaan, maka kami akan mempertimbangkan semua venue listing yang ada," kata Edward Tirtanata, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan, Senin (7/2).

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA

Terpopuler