Unit Usahanya di China Tunjuk CEO Baru, Arm Muluskan Jalan Pencatatan Saham di Bursa

Jumat, 29 April 2022 | 13:43 WIB
Unit Usahanya di China Tunjuk CEO Baru, Arm Muluskan Jalan Pencatatan Saham di Bursa
[ILUSTRASI. Logo ARM dan SoftBank Group terpampang di konferensi pers di London, Inggris, 18 Juli 2016. REUTERS/Neil Hall]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Arm Ltd pada Jumat mungumumkan perusahaan patungannya di China telah menunjuk chief executive officer (CEO) baru. Pergantian CEO ini menjadi awal dari upaya memadamkan perselisihan yang telah berlangsung selama dua tahun di Arm China. Perselihan itu pula yang menghalangi rencana perancang chip yang berbasis di Inggris itu untuk mencatatkan sahamnya di bursa.

Jurubicara dari SoftBank, salah satu pemegang saham Arm, mengatakan dewan Arm China dengan suara bulat menunjuk Liu Renchen dan Eric Chen sebagai co-CEO Arm China. Keduanya menggantikan Allen Wu.

Liu disebut telah diterima oleh pemerintah Shenzhen sebagai perwakilan hukum dan manajer umum Arm China.

Baca Juga: Huawei Berkomitmen Lanjutkan Transformasi Digital di Asia Pasifik

"Tidak akan ada perubahan pada model bisnis Arm China. Dan tidak akan ada dampak pada ekosistem atau rantai pasokan sebagai akibat dari pergantian CEO," kata juru bicara tersebut.

Arm China dan Allen Wu tidak segera menanggapi permintaan komentar. SoftBank Group Corp Jepang menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Pada bulan Februari, SoftBank menangguhkan penjualan saham Arm ke raksasa chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia Corp. Penjualan dengan nilai raksasa itu, sekitar US$ 80 miliar dengan alasan terhambat regulasi. Arm kini berupaya mencatatkan sahamnya di bursa sebelum Maret 2023.

Kegagalan penjualan Arm menandai kemunduran besar bagi upaya konglomerat Jepang itu untuk menghasilkan dana segar di saat seluruh isi portolionya mengalami penurunan valuasi.

Baca Juga: Masih Ada Pengetatan Covid-19, Pendapatan Raksasa Teknologi China Diperkirakan Turun

Dewan Arm China, usaha patungan antara Arm Ltd dan perusahaan ekuitas swasta China Hopu Investment, mencoba menggulingkan Wu pada 2020 dengan alasan "konflik kepentingan".

Dia menolak untuk mundur dan terus mempertahankan kendali perusahaan yang berbasis di Shanghai itu. Sikap Wu menghambat upaya Arm untuk mengaudit keuangan unit usaha tersebut. Padahal, audit diperlukan untuk menggulirkan rencana penawaran perdana (IPO). 

Pada hari Kamis, Wu mengatakan kepada outlet media China ijiwei.com bahwa upaya Arm dan SoftBank untuk mencopotnya adalah ilegal.

Liu adalah wakil dekan di Institut Penelitian Universitas Tsinghua di Shenzhen sementara Chen adalah mitra pengelola di SoftBank Vision Fund.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali
| Rabu, 02 April 2025 | 18:40 WIB

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali

Vlume net sell asing mencapai 2,59 miliar saham. Saham-saham bank kelas kakap dan sejumlah saham tambang menjadi sasaran jual investor asing.

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 16:44 WIB

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025

Investor asing mencatat net sell 2,59 miliar saham di BEI sepanjang bulan Maret 2025. Dari sisi nilai, aset saham asing justru naik.

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global
| Rabu, 02 April 2025 | 13:00 WIB

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global

Kontributor pendapatan masih didominasi dari ekspor pihak ketiga senilai US$1,76 miliar, denan ekspor berelasi menyumbang US$ 42,11 juta.

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia
| Rabu, 02 April 2025 | 11:00 WIB

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia

Penggunaan DME di Indonesia pada 2023 masih didominasi untuk kebutuhan aerosol propellant dengan pangsa pasar mencapai 24%.

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump
| Rabu, 02 April 2025 | 10:30 WIB

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump

Produsen mobil termasuk General Motors Co. dan Hyundai Motor Co. melaporkan kenaikan penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) 

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya
| Rabu, 02 April 2025 | 08:00 WIB

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya

Pada segmen IPP Hidro dan Energi Terbarukan, di saat pendapatannya melonjak justru rugi bersihnya malah membengkak.

INDEKS BERITA

Terpopuler