Unit Usahanya di China Tunjuk CEO Baru, Arm Muluskan Jalan Pencatatan Saham di Bursa
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Arm Ltd pada Jumat mungumumkan perusahaan patungannya di China telah menunjuk chief executive officer (CEO) baru. Pergantian CEO ini menjadi awal dari upaya memadamkan perselisihan yang telah berlangsung selama dua tahun di Arm China. Perselihan itu pula yang menghalangi rencana perancang chip yang berbasis di Inggris itu untuk mencatatkan sahamnya di bursa.
Jurubicara dari SoftBank, salah satu pemegang saham Arm, mengatakan dewan Arm China dengan suara bulat menunjuk Liu Renchen dan Eric Chen sebagai co-CEO Arm China. Keduanya menggantikan Allen Wu.
Liu disebut telah diterima oleh pemerintah Shenzhen sebagai perwakilan hukum dan manajer umum Arm China.
Baca Juga: Huawei Berkomitmen Lanjutkan Transformasi Digital di Asia Pasifik
"Tidak akan ada perubahan pada model bisnis Arm China. Dan tidak akan ada dampak pada ekosistem atau rantai pasokan sebagai akibat dari pergantian CEO," kata juru bicara tersebut.
Arm China dan Allen Wu tidak segera menanggapi permintaan komentar. SoftBank Group Corp Jepang menolak untuk berkomentar lebih lanjut.
Pada bulan Februari, SoftBank menangguhkan penjualan saham Arm ke raksasa chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia Corp. Penjualan dengan nilai raksasa itu, sekitar US$ 80 miliar dengan alasan terhambat regulasi. Arm kini berupaya mencatatkan sahamnya di bursa sebelum Maret 2023.
Kegagalan penjualan Arm menandai kemunduran besar bagi upaya konglomerat Jepang itu untuk menghasilkan dana segar di saat seluruh isi portolionya mengalami penurunan valuasi.
Baca Juga: Masih Ada Pengetatan Covid-19, Pendapatan Raksasa Teknologi China Diperkirakan Turun
Dewan Arm China, usaha patungan antara Arm Ltd dan perusahaan ekuitas swasta China Hopu Investment, mencoba menggulingkan Wu pada 2020 dengan alasan "konflik kepentingan".
Dia menolak untuk mundur dan terus mempertahankan kendali perusahaan yang berbasis di Shanghai itu. Sikap Wu menghambat upaya Arm untuk mengaudit keuangan unit usaha tersebut. Padahal, audit diperlukan untuk menggulirkan rencana penawaran perdana (IPO).
Pada hari Kamis, Wu mengatakan kepada outlet media China ijiwei.com bahwa upaya Arm dan SoftBank untuk mencopotnya adalah ilegal.
Liu adalah wakil dekan di Institut Penelitian Universitas Tsinghua di Shenzhen sementara Chen adalah mitra pengelola di SoftBank Vision Fund.