Urban Jakarta Propertindo (URBN) Merambah Bisnis Rest Area dan Pasar

Sabtu, 12 Februari 2022 | 04:55 WIB
Urban Jakarta Propertindo (URBN) Merambah Bisnis Rest Area dan Pasar
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) masih rajin mengembangkan bisnis. Emiten properti ini berharap ekspansi yang dilakukan bisa memberikan dorongan yang positif terhadap kinerja keuangan.

Guna mendorong kinerja, Urban Jakarta pada tahun ini akan melanjutkan ekspansi yang sudah dimulai semenjak pandemi 2021. Selain pada sektor properti, URBN juga memasuki sektor tempat istirahat pelayanan (TIP) atau rest area, setelah memenangkan tender di jalan tol Trans-Jawa. URBN memiliki rest area di ruas tol Solo-Semarang km 444 sejak akhir 2021.

Direktur Utama URBN Bambang Sumargono menjelaskan konsep baru rest area akan dihadirkan untuk memanjakan para pengendara yang melintas serta sebagai destinasi wisata pada lima kota, yaitu Bawen, Ngawi, Semarang, Solo, dan Yogyakarta. "Ekspansi ini menjadi salah satu strategi ekspansi perusahaan untuk melebarkan pendapatan berkala," jelas dia, Jumat (11/2).

Baca Juga: Urban Jakarta Propertindo (URBN) Siapkan Capex Hingga Rp 1 Triliun di Tahun 2022

Selain rest area, perusahaan ini juga melakukan ekspansi dalam bentuk peremajaan beberapa calon pasar di Jabodetabek. URBN membawa konsep pasar modern serta digital market, sehingga pasar tradisional tidak hanya dikenal dengan pasar pagi dan dapat dinikmati kalangan muda dengan street food-nya.

Menurut Bambang, ini dilakukan untuk mengintegrasikan sektor kreatif, UMKM dan kuliner ke dalam konsep pasar. Untuk memuluskan rencana ekspansi, Urban Jakarta Propertindo menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun tahun ini. 

Dana capex tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis yang sudah ada. Saat ini URBN melalui Urban Suites memiliki dua proyek yang digarap bersama dengan Adhi Karya Group, yaitu LRT City Jatibening Baru, dan LRT City Ciracas. 

URBN antara lain akan menggunakan dana belanja modal untuk mendanai kebutuhan dana di proyek pengelolaan parkir, rest area, pasar dan proyek mall di LRT City Jatibening Baru, yaitu Gateway Mall, serta Urban Suites Mall.

"Tingkat debt equity ratio URBN yang sangat rendah membuat kami optimistis dan sudah mendapatkan beberapa kerjasama dari bank-bank nasional dan swasta, terkait dengan ekspansi URBN," papar Bambang. Menilik data RTI, debt to equity ratio (DER) URBN sebesar 153,14%. 

Sementara posisi kas dan setara kas URBN sebesar Rp 190 miliar. Total liabilitas Rp 1,6 triliun dan total ekuitas mencapai Rp 1,98 triliun. 

Bisnis properti

Baca Juga: Urban Jakarta Propertindo (URBN) telah menyerap 60% capex di semester I 2021

Tak hanya mengembangkan bisnis yang mendatangkan recurring income, URBN tetap mengembangkan bisnis properti. URBN berharap bisa menjual 700 unit properti. Harapannya URBN bisa mengantongi marketing sales dengan total nilai kontrak kurang lebih Rp 600 miliar. 

"Kami masih didukung realisasi dari KSO dengan pencapaian handover lebih dari 500 unit untuk tahun ini, dengan total nilai kontrak kurang lebih Rp 330 miliar," ungkap Bambang.

Mengutip laporan keuangan, penjualan URBN hingga kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp 48,59 miliar. Realisasi ini turun 4,83% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya, Rp 51,06 miliar. Namun laba bersih URBN masih tumbuh dari semula Rp 1,17 miliar menjadi Rp 25,45 miliar pada September 2021. 

Pada tahun ini, Bambang optimistis kinerja juga akan semakin membaik, seiring pemulihan sektor properti juga semakin cepat. Apalagi, likuiditas perbankan juga cukup besar, sehingga bank akan rajin menyalurkan kredit, termasuk kredit properti. 

Baca Juga: URBN Bidik Marketing Sales Rp 650 Miliar Tahun Ini

Karenanya, Urban Jakarta berharap ada perhatian khusus dari pemerintah untuk berikan kemudahan-kemudahan melalui stimulus dan lain-lain untuk pasar properti primer dan sekunder, baik perumahan, apartemen dan mal. Misal dengan mempermudah akses masyarakat dalam membeli rumah melalui kredit pemilikan rumah atau kredit pemilikan apartemen.

Bambang memaparkan sektor properti memiliki multiplier effect paling besar dalam menggerakkan lebih dari 175 industri terkait. Kebijakan terkait sektor properti dapat berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja, sehingga secara langsung mendorong perbaikan ekonomi.

Kondisi kebangkitan bisnis properti akan menggerakkan ekonomi karena kontribusinya mencapai 15% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. 

"Seiring dengan PDB Indonesia yang kini melaju di lajur positif, saya yakin permintaan terhadap kebutuhan hunian juga akan meningkat bersama dengan fasilitas perbankan untuk pembiayaan kepemilikan rumah, dengan bunga KPR yang terjangkau," papar Bambang.      

Saham di Bawah Harga IPO

Harga saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk cukup baik. Harga saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 10 Desember 2018 ini naik 10,34% sepanjang tahun 2022 berjalan ini. Namun jika dibandingkan dengan harga penawaran perdana yang sebesar Rp 1.200, harga saham URBN saat ini memang masih lebih rendah sekitar 47%. 

Baca Juga: Sepanjang semester I 2021, Urban Jakarta Propertindo (URBN) telah serap capex 60%

Emiten properti ini telah berdiri sejak 9 Mei 1995 dengan nama PT Samsung Development. Kemudian pada 23 Desember 2016, nama perusahaan berubah menjadi PT Urban Jakarta Propertindo dengan bidang bisnis real estate dan pengembangan kawasan di bawah konsep TOD. 

Hingga saat ini, Urban Jakarta Propertindo memiliki empat proyek residensial berkonsep TOD. Keempatnya adalah Tamansari Urban Sky, LRT Ciracas, Urban Suites, dan LRT City Jatibening.    

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler