Usai IPO, Bliss Properti (POSA) Berharap Cetak Laba

Sabtu, 18 Mei 2019 | 07:23 WIB
Usai IPO, Bliss Properti (POSA) Berharap Cetak Laba
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bliss Properti Indonesia Tbk optimistis bisa membukukan pertumbuhan kinerja positif pada tahun ini. Sejumlah agenda bisnis pun tengah mereka jalankan demi mencapai tujuan tersebut.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bliss Properti Astried Damayanti mengatakan, perusahaan ini berharap bisa mengerek pendapatan sekitar 10%–20% tahun ini. Sementara untuk laba bersih, perusahaan ini berharap bisa meningkat lebih dari 50%.

Maklum, tahun lalu penjualan emiten berkode saham POSA ini turun 21,69% secara year on year (yoy) menjadi Rp 58,17 miliar. Penurunan pendapatan perusahaan yang bergerak di bidang properti ini disebabkan penutupan tenant di beberapa lokasi pusat perbelanjaan. Akibatnya, perusahaan ini masih membukukan rugi bersih Rp 343,39 miliar. Rugi tersebut meningkat 413,13% secara tahunan.

Astried menambahkan, penyumbang terbesar penurunan pendapatan tahun lalu disebabkan oleh penutupan tenant anchor di Lombok City Center, seperti Matahari dan Hypermart. Penutupan Matahari dan Hypermart merupakan kebijakan dan strategi masing-masing perusahaan tenant yang menutup sebagian besar toko ritel di beberapa wilayah di Indonesia.

Penurunan penyewa besar (anchor tenant) itu diikuti tenant kecil lainnya. Sebab, jumlah pengunjung turun karena tutupnya anchor tenant.

Bangun mal baru

Astried menjelaskan, untuk membukukan kenaikan pendapatan dua digit tahun ini, POSA akan berkonsentrasi pada lima mal yang masih ada. Mal tersebut adalah: Ambon City Center (ACC), Ponorogo City Center (PCC), Tanjung Pinang City Center (TCC), Jambi City Center (JCC), dan Lombok City Center (LCC). Perusahaan ini juga memiliki hotel di Ponorogo, yakni hotel waralaba, Amaris Hotel.

Ke depan, bisnis mal berkontribusi cukup besar pada pendapatan POSA. Astried merinci proyeksi pendapatan per mal, di antaranya mal Ambon berkontribusi 30%, Ponorogo 27%, Tanjung Pinang 36%, serta Jambi 7%.

Sementara untuk posisi hingga April 2019, pendapatan POSA terbesar masih berasal dari pendapatan mal Ambon City Center, yakni sebesar 41% terhadap pendaoatan POSA. Mal Tanjung Pinang City Center menyumbang pendapatan sebesar 37%. Selebihnya di topang dari pendapatan Ponorogo City Center.

Sementara mal Lombok belum berkontribusi karena masih dalam tahap renovasi dan pembangunan usai terkena gempa tahun lalu. Mal Lombok diharapkan bisa dibuka kembali pada kuartal II-2019. Di sini, POSA telah bekerjasama dengan sekolah Al Azhar, tempat bermain Fun World, dan beberapa peritel lain.

Sedang mal di Jambi adalah mal baru. Mal ini ditargetkan buka pada kuartal IV-2019. Jambi dipilih sebagai daerah ekspansi tahun ini karena masih sangat memungkinkan untuk membuka mal baru. Apalagi, dengan populasi penduduk di Jambi sekitar 3,6 juta jiwa, prospek perkembangan bisnis sangat positif.

JCC menawarkan konsep mal yang berbeda. Yakni ada ada area outdoor di tengah mal. "Konsep seperti ini bisa menarik pengunjung untuk datang ke Jambi City Center," ucap Astried.

Untuk meningkatkan pendapatan di tahun ini, Astried mengatakan, akan memperbaharui mal yang ada. Langkah ini untuk masuk ke pusat perbelanjaan.

Astried berharap dengan jumlah kunjungan yang meningkat, maka pembelian juga naik sehingga mengundang tenant masuk. POSA berencana memasukkan brand milik grup PT Mitra Adi Perkasa Tbk, Amazone, MR DIY, Matahari Deptartement Store, Optik Melawai, Optik Seiz, Delami Group, Cinemaxx, Miniso, Era Jaya group, Telesindo Group, dan banyak lagi.

Untuk ekspansi ini, POSA telah meraih dana segar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Emiten ini telah meraih dana segar dari IPO sebesar Rp 255 miliar.

Direktur Utama POSA Grasianus Johardy Lambert mengatakan, sebesar 79% dari dana IPO atau setara Rp 201,45 miliar dialokasikan untuk modal kerja. Di antaranya untuk membiayai operasional pusat perbelanjaan, perawatan gedung dan peralatan, serta membayar kewajiban kegiatan usaha, seperti kepada supplier dan vendor.

Sisa dana IPO, yakni sekitar Rp 53,55 miliar, akan digunakan sebagai belanja modal untuk penyelesaian mal di Jambi City Center dan renovasi Lombok City Center.

Tak hanya mengembangkan bisnis mal, perusahaan ini juga akan meningkatkan kontribusi bisnis hotel. Saat ini, perusahaan ini baru memiliki satu hotel di Ponorogo City Center.

Nah, ke depan, POSA akan membuka hotel baru di daerah lain. "Sedang melakukan studi kelayakan di mal yang dimiliki Bliss Properti untuk pembukaan hotel ke depan," kata Astried.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bisnis Kendaraan Listrik United Bike(UNTD) Masih Menderu
| Sabtu, 02 November 2024 | 10:36 WIB

Bisnis Kendaraan Listrik United Bike(UNTD) Masih Menderu

Produsen sepeda dan motor listrik PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) berharap penjualan lebih baik di tahun depan

Ketidakpastian Global Kusut, Transaksi Kripto Menyusut
| Sabtu, 02 November 2024 | 10:33 WIB

Ketidakpastian Global Kusut, Transaksi Kripto Menyusut

Ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi China, dan pemilu AS mempengaruhi transaksi kripto di Indonesia.

Strategi Investasi Co-CEO Reku Jesse Choi, Pilih Saham AS hingga Kripto
| Sabtu, 02 November 2024 | 10:29 WIB

Strategi Investasi Co-CEO Reku Jesse Choi, Pilih Saham AS hingga Kripto

Jesse Choi, Co-CEO Reku menilai bursa AS adalah kelas aset terbaik untuk dijadikan tempat berinvestasi.

UU Cipta Kerja dan Lapangan Pekerjaan
| Sabtu, 02 November 2024 | 08:10 WIB

UU Cipta Kerja dan Lapangan Pekerjaan

Undang Undang  Cipta Kerja (UU Ciptaker) memudahkan berusaha, tapi tidak menciptakan lapangan pekerjaan.​

Stimulus Kelahiran
| Sabtu, 02 November 2024 | 08:05 WIB

Stimulus Kelahiran

Stimulus kelahiran diperlukan untuk menjaga tingkat replacement rate ditengah kondisi makro ekonomi saat ini.

Cuan Bisnis Tekstil Trisula Textile Industries (BELL) Masih Positif di Kuartal III
| Sabtu, 02 November 2024 | 07:20 WIB

Cuan Bisnis Tekstil Trisula Textile Industries (BELL) Masih Positif di Kuartal III

Laba bersih perusahaan ini juga mengalami kenaikan 5% menjadi Rp 12,82 miliar dari Rp 12,16 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Tren Childfree Mengancam Populasi dan Masalah Ekonomi
| Sabtu, 02 November 2024 | 07:00 WIB

Tren Childfree Mengancam Populasi dan Masalah Ekonomi

Angka kelahiran bayi di Jepang semester I-2024 hanya 350.074 orang, turun 5,7% secara tahunan. Ini rekor terendah sepanjang sejarah

Urusan Permodalan Jadi Tantangan Spin Off
| Sabtu, 02 November 2024 | 06:25 WIB

Urusan Permodalan Jadi Tantangan Spin Off

Sejumlah perusahaan asuransi terus bekerja keras melakukan pemisahan unit usaha syariah (UUS) sebelum batas waktu berakhir pada akhir tahun 2026.

Perintis Triniti Properti (TRIN) Incar Marketing Revenue Tumbuh 20%
| Sabtu, 02 November 2024 | 06:10 WIB

Perintis Triniti Properti (TRIN) Incar Marketing Revenue Tumbuh 20%

TRIN melihat positif potensi sektor properti tahun 2025 karena dukungan berbagai insentif yang dijanjikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Kemnaker Pastikan Kesejahteraan Pekerja Naik
| Sabtu, 02 November 2024 | 03:11 WIB

Kemnaker Pastikan Kesejahteraan Pekerja Naik

 Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review terhadap UU Cipta Kerja 

INDEKS BERITA

Terpopuler