Ini Rencana Darmi Bersaudara (KAYU) Pasca Harga Sahamnya Terbang di Hari Pertama

Jumat, 05 Juli 2019 | 05:20 WIB
Ini Rencana Darmi Bersaudara (KAYU) Pasca Harga Sahamnya Terbang di Hari Pertama
[]
Reporter: Agustinus Respati, Aloysius Brama, Nur Qolbi, Yasmine Maghfira | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan perdagangan kayu PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) resmi menjadi perusahaan ke-20 yang listing di bursa tahun ini. Perusahaan ini menawarkan 665 juta unit saham ke publik dengan harga perdana Rp 150 per saham.

Direktur Independen Darmi Bersaudara Lie Kurniawan menjelaskan, perusahaannya mengincar dana segar Rp 22,5 miliar dari penawaran perdana tersebut.

Sekitar Rp 18 miliar akan digunakan untuk modal membeli bahan baku berupa kayu mentah. "Sedangkan sekitar 20% atau sekitar Rp 4,5 miliar untuk meningkatkan aset produktif berupa mesin pengolahan," kata Lie, Kamis (4/7).

Sebagai informasi, Darmi Bersaudara disebut sebagai perusahaan kecil dan menengah yang pertama kali tercatat di bursa di tahun ini. Unit usaha KAYU adalah perdagangan dengan produk utama kayu olahan. "Jadi kami mengolah kayu log menjadi berbagai bentuk seperti kayu decking, door jam, window jam dan post beam," jelas Lie.

Dalam menjalankan bisnisnya, Darmi Bersaudara bermitra dengan dua unit usaha di Jawa Timur. Darmi Bersaudara berperan sebagai pengemas produk olahan dan pencari pasar produk-produk tersebut di luar negeri.

Selama ini, Darmi Bersaudara fokus bermain di segmen mancanegara. Pasar KAYU antara lain di Asia Selatan, terutama India dan Nepal. "Untuk di India, kami pasok ke sekitar 20 supplier dan trader. Sedangkan Nepal ada delapan supplier dan trader," kata Lie.

Tahun lalu, Darmi Bersaudara mencatatkan pendapatan sebesar Rp 37,6 miliar. Semuanya merupakan pendapatan ekspor. Berdasarkan prospektus, sebanyak Rp 36,5 miliar penjualan Darmi Bersaudara didapat dari pangsa di India. Sedangkan sisanya, sekitar Rp 1,2 miliar disumbang dari pangsa pasar Nepal.

Sebagai informasi, pendapatan Darmi Bersaudara di tahun lalu berlipat sebanyak 73,2% dari hanya Rp 21,72 miliar tahun sebelumnya. "Kenaikan itu karena sejak tahun 2017 kami lebih fokus menjadi perusahaan yang memprioritaskan perdagangan kayu, alih-alih pengolahannya juga," kata Lie.

Tahun ini, Lie menargetkan pendapatan mencapai Rp 64 miliar. "Selama ini kami baru bisa memenuhi sekitar 20% dari permintaan ekspor. Dengan peningkatkan mesin, kami bisa penuhi 40% permintaan ekspor," ujar Lie.

Sekali ekspor, Darmi Bersaudara bisa mengirim hingga 7-8 kontainer produk kayu olahan. Tahun ini, Darmi Bersaudara juga menjajaki pasar baru, yaitu Korea Selatan dan Australia. Harga saham KAYU di perdagangan perdana kemarin melompat 69,33% menjadi Rp 254 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:35 WIB

Gagal Berkarier di Militer, Karier Kerry di Industri Otomotif Moncer

Perjalanan karier Kariyanto Hardjosoemarto hingga menjadi Direktur di PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:30 WIB

Jelang Liburan, WEHA Banjir Pesanan

Pemesanan sewa bus WEHA untuk periode November hingga Desember mendatang sudah penuh, baik bus kapasitas 47-59 maupun 31-35 seat.

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri
| Sabtu, 16 November 2024 | 07:11 WIB

Data Center Topang Penjualan Lahan Industri

Sektor yang banyak menyerap pasokan lahan industri tahun ini masih didominasi sektor data center dan otomotif.

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:21 WIB

Bos Baru Garuda Indonesia (GIAA) Lulusan Taruna Nusantara, Begini Targetnya

Wamildan siap melakukan aksi beres-beres di Garuda Indonesia. Ada tiga stragegi lulusan SMA Taruna Nusantara itu. 

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:15 WIB

Sepekan, Indeks Menjebol Level 7.100, Net Sell Asing Menyentuh Rp 6,34 Triliun

Pada Desember 2024 mendatang diprediksi tidak ada pemangkasan bunga The Fed. Ini memicu imbal hasil US Treasury 10 tahun dan indeks dolar menguat.

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi
| Sabtu, 16 November 2024 | 06:10 WIB

Upaya Menggenjot Kinerja, Telkom Indonesia (TLKM) Memperluas Investasi

Secara musiman, kinerja TLKM di kuartal IV biasanya lebih bagus. Terutama di segmen seluler, aktivitas tinggi. 

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:50 WIB

Aliran Dana ke Bitcoin Makin Deras

Menakar peluang dan ancaman saat gelombang kenaikan harga aset kripto yang terangkat terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Intiland Development (DILD) Mengejar Target Marketing Sales
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:50 WIB

Intiland Development (DILD) Mengejar Target Marketing Sales

Tahun ini DILD menargetkan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp 2,2 triliun dan perusahaan optimis bisa meraihnya.

Lapor Mas Wapres: Biar Laporan Masyarakat Yang Masuk Optimal (Bagian 2 - Selesai)
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:49 WIB

Lapor Mas Wapres: Biar Laporan Masyarakat Yang Masuk Optimal (Bagian 2 - Selesai)

Laporan Mas Wapres harus terkoordinasi dengan sistem laporan yang sudah ada di kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.

Bakrie & Brothers (BNBR) Bakal Mengerek Kinerja Bisnis EBT
| Sabtu, 16 November 2024 | 05:49 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Bakal Mengerek Kinerja Bisnis EBT

BNBR menandatangani nota kesepahaman  dengan Envision Energy International Ltd terkait kerjasama PLTS Terapung.

INDEKS BERITA

Terpopuler