Usai IPO, Hensel Davest Indonesia (HDTI) Fokus Kembangkan Fintech

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 07:49 WIB
Usai IPO, Hensel Davest Indonesia (HDTI) Fokus Kembangkan Fintech
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberhasilan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli lalu tak membuat Hensel Davest Indonesia Tbk terlena. Emiten berkode HDIT ini bergegas melaksanakan pengembangan bisnisnya di sisa tahun ini.

Sebagai informasi, lewat initial public offering (IPO) lalu, emiten teknologi finansial ini berhasil meraup dana senilai Rp 200,11 miliar. Direktur & Sekretaris Perusahaan HDIT Ferdiana mengungkapkan, 65% dari total dana yang diperoleh HDIT dari IPO akan digunakan untuk peningkatan modal kerja.

Baca Juga: Garap pasar jual-beli properti online, OLX gandeng Century21 

Perusahaan ini saat ini tengah mengembangkan produk aplikasi e-commerce bernama DavestPay. Selain itu, bermodal dana IPO, HDIT hendak mengakuisisi merchant usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), agar bisa berkolaborasi sebagai mitra bisnis.

Perusahaan ini juga akan menggunakan dana IPO tadi untuk membeli persediaan barang dagang serta pembiayaan piutang usaha kepada pelanggan. Lalu sekitar 25% dana IPO untuk pembelian bangunan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Sementara itu, 10% dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan teknologi komunikasi aplikasi DavestPay. Kami juga meningkatkan pengamanan sistem server aplikasi DavestPay dan pengembangan SDM, tambah Ferdiana, Kamis (1/8).

Aplikasi DavestPay bisa menghubungkan masyarakat umum...

Aplikasi DavestPay bisa menghubungkan masyarakat umum yang belum memiliki akses ke produk perbankan dengan pihak UMKM melalui model offline to online system (O2O). Masyarakat bisa berbelanja ke UMKM, meskipun dia tidak memiliki rekening bank, kartu debet atau produk bank lainnya.

Jadi, melalui aplikasi ini, UMKM bisa melakukan transaksi pembelian produk ritel, pembayaran tagihan, pengisian pulsa seluler, pembelian konten digital, pemesanan transportasi, hingga cicilan multifinance.

Baca Juga: Hensel Davest (HDIT) fokus kembangkan aplikasi DavestPay di Indonesia Timur 

Ferdiana menyampaikan, DavestPay memiliki keunggulan berupa transaksi yang dapat diakses dengan berbagai cara, seperti SMS transaction, application programming interface (API), situs, serta aplikasi mobile. Sistem DavestPay mampu memproses lebih dari 5.000 transaksi per detik.

HDIT juga fokus mengembangkan aplikasi DavestPay di wilayah Indonesia Timur lantaran kawasan ini belum sepenuhnya tersentuh produk digital. Di samping itu, masih banyak pelaku UMKM dan masyarakat berstatus unbanked di kawasan tersebut.

Alhasil, ini menjadi kesempatan sekaligus tantangan bagi HDIT untuk memaksimalkan potensi bisnis di Indonesia Timur. "HDIT menjadi satu-satunya perusahaan fintech yang terdaftar di luar Pulau Jawa," ucap Ferdiana.

Baca Juga: Ini penopang pertumbuhan kinerja Mitra Keluarga (MIKA) sepanjang semester I 

Sejauh ini, HDIT telah memiliki 150.000 merchant UMKM yang menjadi mitra Davestpay. Usai mendapat dana segar dari IPO, HDIT menargetkan pertumbuhan jumlah merchant sebanyak 100% sampai akhir tahun. Sejauh ini perkembangannya masih on track dan kami optimistis dapat memenuhi target yang ditentukan oleh manajemen, ungkap Ferdiana.

Lebih lanjut, hasil akuisisi merchant yang dilakukan oleh HDIT pada akhirnya akan mendatangkan manfaat bagi kinerja keuangan perusahaan. Produk DavestPay milik HDIT juga semakin dikenal, terutama di wilayah Indonesia Timur yang menjadi fokus bisnis emiten tersebut.

Sebenarnya, HDIT juga tengah mengembangkan...

Sebenarnya, HDIT juga tengah mengembangkan aplikasi lain di luar DavestPay. Tercatat, ada DavestMoney yang merupakan aplikasi dompet digital asli dan menyasar masyarakat Indonesia Timur. Kemudian, ada aplikasi bernama Emposh yang merupakan platform e-commerce dan marketplace.

Selain itu, terdapat produk MoTransfer atau aplikasi layanan pengiriman uang dari pelosok negeri ke seluruh dunia dalam hitungan menit. Perusahaan ini juga mengembangkan DoeKu atau aplikasi peer to peer lending yang mempertemukan pemberi dan peminjam dana. Tak ketinggalan, terdapat aplikasi BiroPay, yang merupakan aplikasi penghubung pembayaran transaksi online.

Ferdiana menjelaskan, sebagian produk yang disebutkan tadi dikelola oleh anak usaha HDIT. Ambil contoh PT Biropay Indoteknologi Global mengelola produk aplikasi BiroPay.

Ia juga mengatakan, produk-produk tersebut untuk sementara masih dalam proses pengajuan izin operasi. Beberapa produk seperti Emposh akan segera berjalan dan dalam proses perekrutan tim, ujar dia.

Menurut Ferdiana, jika seluruh aplikasi tadi telah beroperasi dan target jumlah merchant yang bergabung terpenuhi, HDIT diyakini bisa mencetak laba bersih sekitar Rp 16,6 miliar di akhir tahun ini. Angka tersebut meningkat 46,9% dari capaian laba bersih perusahaan di tahun lalu sebesar Rp 11,3 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:00 WIB

PP Pesisi (PPRE) Memperkuat Segmen Bisnis Pertambangan

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:46 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat saat Nataru

Diskon tarif pesawat berlaku spesifik untuk tiket domestik kelas ekonomi untuk periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bisnis Petikemas Entitas Grup Pelindo Tumbuh 15%

Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan arus petikemas yang konsisten dari tahun ke tahun di seluruh lini operasi perusahaan.

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Danantara Siap Merampingkan Jumlah BUMN

Danantara menargetkan pemangkasan jumlah BUMN dari ribuan entitas saat ini menjadi hanya ratusan dalam lima tahun ke depan.  

Ini Penyebab Trafik  21 Jalan Tol Sepi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:41 WIB

Ini Penyebab Trafik 21 Jalan Tol Sepi

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan  terdapat 21 ruas tol yang masih sepi dengan trafik di bawah 50% dari target dalam PPJT

 Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:38 WIB

Ramai-Ramai Mengawal Program Makan Bergizi

Pemerintah akan merilis aturan tata kelola makan bergizi gratis yang melibatkan sejumlah instansi agar serapan anggaran optimal

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:33 WIB

Freeport akan Beli Konsentrat Tembaga dari Tambang Lain

Saat ini produksi tambang Freeport sudah dihentikan sementara, kurang lebih satu bulan, sebagai imbas dari insiden longsor.

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Menjajaki Bisnis Smelter Nikel

Saat ini, SGER terus melakukan diversifikasi bisnis dengan menjajaki peluang di sektor smelter nikel dengan salah satu smelter di Indonesia

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:30 WIB

PANR Catat Kenaikan Permintaan Pariwisata

Pertumbuhan ini merupakan hasil dari partisipasi Panorama dalam sejumlah pameran pariwisata seperti WITF dan ITB Asia 2025 di Singapura.

Proyek DME Terganjal Keekonomian
| Rabu, 22 Oktober 2025 | 07:26 WIB

Proyek DME Terganjal Keekonomian

Hanya saja, proyek hilirisasi DME ini sepi peminat. Tak banyak investor yang melirik lantaran biaya mahal

INDEKS BERITA

Terpopuler