Usai Tembus Resistance, Target Bitcoin di US$ 60.000 per BTC
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar sedang dalam tren bullish selama beberapa hari terakhir ini.
Merujuk CoinMarketCap, per 7 Oktober 2021, hingga pukul 18.30 WIB, harga bitcoin berada di angka US$ 54.108 per BTC. Dalam 24 jam terakhir harga bitcoin sudah naik 6,10%, dan dalam 7 hari terakhir sudah naik 25,44%.
Merujuk Indodax, per 7 Oktober 2021, pukul 15.30 WIB, harga bitcoin berada di angka Rp 769 juta per BTC. Dalam 24 jam terakhir, harga bitcoin sudah naik sebanyak 5,37%.
Baca Juga: Miliarder George Soros mengoleksi bitcoin tapi tidak banyak
Chief Executive Officer Indodax, Oscar Darmawan menilai, penguatan bitcoin masih akan berlanjut. Ini karena permintaan yang semakin banyak. Apalagi Gubernur The Fed, Jerome Powell mengatakan, otoritas moneter Amerika Serikat (AS) itu tidak berniat melarang kripto. "Ini menyebabkan harga bitcoin dan aset kripto naik," jelas dia.
Dalam pengamatan Oscar, sebaran bitcoin masih tidak merata. Kini menurut dia, semakin banyak yang mempercayai aset kripto menjadi aset yang layak dimiliki. Maka, masyarakat dunia berminat memiliki aset kripto. Kondisi ini yang membuat harga semakin meningkat.
Co-founder Cryptowatch yang juga pengelola kanal Duit Pintar Christopher Tahir, menilai untuk saat ini target kenaikan sudah tercapai yakni di US$ 55.000 per BTC. Maka target resistance bitcoin berikutnya adalah menembus level US$ 60.000 per BTC.
Christopher melihat, sentimen yang dapat mempengaruhi harga bitcoin ke depan adalah likuiditas yang kembali membanjiri pasar, karena ada isu pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan pagu utang.
Selain itu, sentimen bitcoin exchange-traded fund (ETF) juga akan mempengaruhi. Christoper melihat, jika bitcoin ETF disahkan, ini akan mempermudah investor dalam berinvestasi di bitcoin.
Baca Juga: Terkenal karena kicauan Elon Musk, inilah mata uang kripto Shiba Inu
Dia memperkirakan, akhir tahun ini, harga bitcoin akan menembus level US$ 100.000 per BTC.