Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB
Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
[ILUSTRASI. Todotua Pasaribu Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada acara peresmian groundbreaking proyek hilirisasi timah di Kota Batam, Riau, Jumat (24/1/2025).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Pemerintah terus mendorong investasi di sektor energi terbarukan guna mencapai target transisi energi berkelanjutan. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengatakan, pemerintah terus menggodok strategi dalam menarik investor asing. Salah satunya dari Prancis, yang akan berpartisipasi dalam pengembangan sektor energi berkelanjutan.

“Kita tahu potensi terbesar kita ada di energi surya, hidro, dan geotermal. Indonesia memiliki sumber daya geotermal yang besar. Ini peluang bagi investor untuk masuk, terutama dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis energi hijau,” terang Todotua Pasaribu dalam keterangan tertulisnya, yang diterima KONTAN, Jumat (21/2). Saat ini, lanjut Todotua, dari total 3.700 gigawat potensi energi terbarukan, baru terserap sekitar 1% atau 13,08 gigawat.

Tidak hanya itu, dengan meningkatnya komitmen global terhadap pengurangan emisi karbon, Indonesia berupaya mempercepat peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan melalui berbagai kebijakan insentif.

“Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik,” ujar Todotua.

Baca Juga: Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi

Berbicara tentang tantangan regulasi dan infrastruktur, lanjut Todotua, hal ini memang perlu terus ditata untuk mempercepat investasi di sektor energi terbarukan. Salah satunya adalah regulasi dan infrastruktur yang masih perlu disempurnakan.

“Kami memahami bahwa kepastian hukum dan regulasi menjadi perhatian utama investor. Oleh karena itu, pemerintah terus menyederhanakan regulasi dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, termasuk melalui revisi Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan,” jelasnya.

Selain itu, tantangan lainnya adalah keterbatasan infrastruktur untuk mendistribusikan energi dari sumber daya terbarukan ke pusat konsumsi utama.

“Beberapa sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya dan hidro, lokasinya jauh dari pusat industri dan perkotaan. Ini yang sedang kami siapkan melalui penguatan jaringan transmisi listrik nasional,” tegasnya.

Baca Juga: Komitmen Pensiun Dini PLTU Batubara

Saat ditanya soal kolaborasi dengan investor asing, Todotua menekankan bahwa kerja sama dengan investor asing, termasuk dari Prancis, sangat penting dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah membuka pintu bagi investasi dalam negeri dan luar negeri untuk  mengembangkan teknologi dan pendanaan proyek energi hijau,” kata Todotua.

Ia berharap kunjungan delegasi perusahaan Prancis yang tergabung dalam MEDEF International dapat membawa investasi baru ke sektor energi terbarukan di Indonesia.

Baca Juga: Nasib Ekspansi Perusahaan Batubara Metalugri Konglomerat, Saat Pasokan Global Sesak

“Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan investor asing, kita bisa mewujudkan target energi hijau dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia,” tandasnya. Diketahui Kementerian Investasi dan Hilirisasi menerima kunjungan 35 delegasi perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam asosiasi pengusaha internasional dari Prancis (MEDEF International) pertemuan bisnis di Jakarta pada hari Selasa (18/02).

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler