Wakil PM Rusia Ungkap Separuh Pembeli Gas Sudah Membuka Rekening di Gazprombank

Kamis, 19 Mei 2022 | 17:55 WIB
Wakil PM Rusia Ungkap Separuh Pembeli Gas Sudah Membuka Rekening di Gazprombank
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Gazprom dalam acara St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF), Rusia, 6 Juni 2019. REUTERS/Maxim?Shemetov/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - Setengah dari 54 klien raksasa gas Rusia Gazprom telah membuka rekening di Gazprombank, demikian pernyataan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Kamis. Update itu disampaikan Novak sehubungan dengan upaya Moskow memaksa para pembeli gasnya untuk membayar dalam rubel.

Rusia menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia pada April, setelah kedua negara itu menolak memenuhi permintaannya agar pembeli dari Eropa mulai membayar gas dalam rubel. Penghentian pasokan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Rusia akan memperluas aksinya ke negara-negara lain.

Penyedia energi milik negara Finlandia, Gasum, menolak untuk beralih ke skema baru dan mengatakan minggu ini akan membawa perselisihan dengan Gazprom Export atas tuntutan pembayaran dalam rubel, ke proses arbitrase.

Baca Juga: Hasil Kajian BIS Kebijakan Moneter Ultra Longgar Meningkatkan Kesenjangan

Novak mengatakan kepada sebuah forum pada Kamis bahwa beberapa perusahaan besar telah membayar untuk gas Rusia di bawah skema baru. Dan, Moskow akan segera mengetahui secara pasti perusahaan mana yang membayar dan mana yang menolak untuk melakukannya.

"Pembayaran gas di bawah kontrak utama sudah jatuh tempo. Ada informasi bahwa beberapa perusahaan besar sudah membuka rekening, membayar (tagihan gas) dan siap membayar tepat waktu," kata Novak dalam sebuah forum. "Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat daftar terakhir siapa yang dibayar dalam rubel dan siapa yang ditolak."

Hampir semua kontrak pasokan yang dimiliki perusahaan UE dengan Gazprom dalam euro atau dolar dan beberapa perusahaan Barat terkemuka telah membuka rekening di Gazprombank.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus-Jurus Emiten Ritel Agar Kinerja Bisa Semakin Maknyus
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:58 WIB

Jurus-Jurus Emiten Ritel Agar Kinerja Bisa Semakin Maknyus

Emiten ritel itu mengubah atau memperbarui merek (rebranding)  hingga melebarkan sayap diversifikasi. 

Asing Masih Terus Jual (Net Sell), IHSG Menguat di Pekan Pertama Tahun 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:43 WIB

Asing Masih Terus Jual (Net Sell), IHSG Menguat di Pekan Pertama Tahun 2025

Sepekan IHSG menguat 2,59%. Penguatan itu di tengah aksi jual asing atau net sell yang mencapai Rp 256 miliar.

Cuan 23.60% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (4 Januari 2025)
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:35 WIB

Cuan 23.60% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (4 Januari 2025)

Harga emas Antam hari ini (4 Januari 2025) ukuran 1 gram Rp 1.539.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 23,60% jika menjual hari ini.

Reksadana Saham Bisa Membaik di 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:05 WIB

Reksadana Saham Bisa Membaik di 2025

Jika inflasi cukup terkendali dan bunga acuan turun di tahun depan, akan  menguntungkan pergerakan reksadana  saham

Wisata Jadi Andalan
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 06:16 WIB

Wisata Jadi Andalan

Salah satu pekerjaan penting menyedot wisatawan adalah bagaimana membangun destinasi-destinasi yang lebih kompetitif. 

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Ambil Peluang Saat Harga CPO Naik
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:15 WIB

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Ambil Peluang Saat Harga CPO Naik

Secara umum, CSRA memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba yang lebih baik pada 2025 ketimbang periode yang sama tahun 2024.

Tetap Waspada Potensi Penyebaran Flu A dan HMPV di Indonesia
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:10 WIB

Tetap Waspada Potensi Penyebaran Flu A dan HMPV di Indonesia

Masuknya virus Flu A dan HMPV ke Indonesia mungkin saja terjadi karena penularannya terbilang mudah dan cepat.

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:03 WIB

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025

Keberlanjutan beleid tutup impor beras oleh Bulog hanya akan terjadi apabila pada tahun-tahun berikutnya ada kenaikan produksi cukup besar.

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:19 WIB

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah

Selain menambah basis pajak baru, pemerintah mungkin akan berutang untuk menutup defisit anggaran negara.

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:15 WIB

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India

Banyak dari miliarder baru tersebut merupakan pelopor di sektor energi terbarukan, yang tengah berkembang pesat di India.  

INDEKS BERITA

Terpopuler