Wall Street Melesat, Dow Jones Disokong Saham Teknologi, Nasdaq Tembus Rekor

Selasa, 07 Juli 2020 | 06:35 WIB
Wall Street Melesat, Dow Jones Disokong Saham Teknologi, Nasdaq Tembus Rekor
[ILUSTRASI. Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 4, 2020. REUTERS/Brendan McDermid]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melesat pada perdagangan Senin (6/7). Kenaikan saham teknologi menjadi pendorong utama. Rebound aktivitas industri jasa AS di bulan Juni dan ekspektasi kalau ekonomi China bakal kembali pulih membuat pasar makin optimistis. 

Dow Jones Industrial Average naik 459,67 poin, atau 1,8%, menjadi 26.287,03. Lalu, indeks S&P 500 menanjak 1,6% ke level 3,179.72. Nasdaq Composite berhasil menembus level tertinggi sepanjang masa, dengan kenaikan 2,2% menjadi 10.433,65.

Perusahaan teknologi big caps memimpin kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS). Saham Apple, Amazon, Microsoft dan Google-parent Alphabet semua naik mencapai 2%. 

Baca Juga: Wall Street menghiijau, Dow Jones melompat lebih 300 poin mengawali pekan ini

Saham Amazon juga tembus di atas US$ 3.000 untuk pertama kalinya. Saham Netflix mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Lalu, indeks Nasdaq-100 yang terdiri dari kumpulan 100 saham non-finansial terbesar melonjak 2,5% pada perdagangan kemarin dan menjadikan return indeks ini mencapai lebih dari 21% sepanjang tahun 2020. 

Di bulan lalu, Indeks aktivitas non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) hampir kembali ke level pandemi sebelum terjadinya wabah Covid-19. Indeks ini menanjak ke 57,1, dari sebelumnya 45,4 pada bulan Mei. Angka ini menembus level tertinggi sejak Februari. 

"Angka-angka penting karena menjelaskan peningkatan kepercayaan konsumen," ujar Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey, seperti dilansir Reuters, (7/7). 

Investor juga berharap banyak pada perbaikan ekonomi China. Pasalnya, pemulihan ekonomi China bakal berdampak pada pertumbuhan global karena yuan memimpin mata uang komoditas lebih tinggi terhadap dollar AS. Sebelumnya, saham China melonjak lebih dari 5%.

Baca Juga: Meski Minim Sentimen IHSG Hari Ini Masih Berpotensi Menguat

Sejumlah data AS yang positif baru-baru ini, termasuk rekor kenaikan payroll, telah mendorong indeks Nasdaq mencapai level tertinggi sepanjang masa dan mendorong S&P 500 naik lebih dari 40% dari penutupan terendah di 23 Maret lalu. 

Semua data ini menjadi optimisme pasar meskipun masih ada kecemasan atas lonjakan kasus Covid-19 di 16 negara bagian di Amerika Serikat bulan ini. Lonjakan kasus virus corona ini memang menjadi salah satu hal yang menghambat pembukaan kembali aktivitas ekonomi AS. 

Beberapa kesepakatan bisnis juga meningkatkan sentimen pasar. Warren Buffett membuat kesepakatan besar pertamanya di tengah gejolak bursa saham tahun ini. Berkshire Hathaway membeli aset transmisi dan penyimpanan gas alam dari Dominion Energy senilai sekitar US$ 10 miliar termasuk utang. 

Saham Dominion Energy turun 11%, sementara saham Berkshire naik 2,4%. Lalu, saham Uber naik 6% setelah perusahaan ini menyatakan bakal membeli aplikasi pengiriman makanan Postmates senilai US$ 2,65 miliar.

"Ekonomi terlihat jauh lebih baik daripada yang dipikirkan sebagian besar ekonom," kata Jeff Saut, kepala strategi investasi di Capital Wealth Planning, kepada CNBC. 

Adapun volume perdagangan saham AS mencapai 10,91 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,9 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler