Was Was Dana Pensiun

Rabu, 07 Juni 2023 | 08:00 WIB
Was Was Dana Pensiun
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi sebagian karyawan, duit pensiun bisa jadi belum menjadi urusan prioritas. Apalagi, bagi karyawan generasi milenial yang terbilang baru meniti karier. 

Lain halnya bagi mereka yang usianya sudah mendekati masa pensiun, khususnya pegawai perusahaan BUMN. Pernyataan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Gedung DPR tempo hari bisa jadi bikin ketar-ketir. 

Maklum, pria yang akrab disapa Tiko itu menyebutkan, ada 22 dari 48 dana pensiun (dapen) BUMN yang menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (PPMP) memiliki rasio kecukupan dana (RKD) di bawah 100%.

Secara sederhana, RKD merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dapen dalam memenuhi liabilitas pembayaran manfaat pensiun dalam jangka panjang. 

Dapen dikatakan memiliki pendanaan yang cukup alias funded jika memiliki RKD lebih dari 100%. Jika RKD berada di bawah 100%, berarti dana pensiun tidak memiliki kemampuan pendanaan yang cukup dalam memenuhi kewajibannya alias unfunded.

Jika ditelisik lebih jauh, bukan cuma pegawai BUMN yang patut khawatir. Sebagian pegawai perusahaan non-BUMN juga perlu was-was. Sebab, tak sedikit Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) PPMP lain yang memiliki rasio pendanaan di bawah 100% dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 2018 lalu, misalnya, dari 164 DPPK PPMP, hanya 65 dapen yang memiliki RKD di atas 100%. Sebanyak 78 dapen memiliki RKD antara 75% hingga 100%. Sementara 21 sisanya memiliki RKD di bawah 75%. 

Di akhir 2021, kondisinya tak banyak berubah. Dari 141 DPPK PPMP, hanya 58 dapen yang punya RDK di atas 100%. Sebanyak 59 dapen memiliki RDK di  rentang 75% hingga 100%. Sementara yang memiliki RKD di bawah 75% masih sebanyak 24 dapen. 

Memang, sepanjang pendiri dapen sanggup  memenuhi rasio kecukupan dana, tidak akan ada persoalan yang muncul. Namun, jika pendiri dapen sudah tidak sanggup lagi menambah dana, para peneriman manfaat pensiun bisa terkena imbasnya. Ujung-ujungnya, pegawai yang pensiun tidak menerima manfaat pensiun sesuai yang dijanjikan. 

Karena itu, sebagai peserta dapen, setiap karyawan perlu cermat memantau pengelolaan dapen yang diikuti. Jangan sampai masa pensiun berlangsung suram akibat pengelolaan dapen yang amburadul

Bagikan

Berita Terbaru

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir
| Jumat, 09 Mei 2025 | 14:40 WIB

Penurunan Cadangan Devisa Paling Tajam Kedua Dalam 5 Tahun Terakhir

Cadangan devisa ambles US$ 4,6 miliar dibanding posisi pada akhir bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 157,1 miliar.

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

INDEKS BERITA

Terpopuler