ILUSTRASI. Travellers stand at the Changi Airport in Singapore March 30, 2022. REUTERS/Edgar Su
Reporter: Ferrika Sari, Vina Elvira | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan penurunan jumlah kasus Covid-19, jumlah perjalanan dengan pesawat terbang kian meningkat. Namun bandar udara (bandara) dan maskapai terkemuka global kewalahan karena kekurangan pegawai.
Geoff Culbert, Chief Executive Officer (CEO) Bandara Sidney, Australia, menyatakan, semua bandara dan maskapai udara kekurangan karyawan akibat PHK massal selama periode Covid-19 dan lockdown banyak negara, yang memperpuruk bisnis penerbangan. "Hampir setengah dari 33.000 pekerja kehilangan pekerjaan selama Covid-19," kata Cullbert, seperti ditulis Bloomberg, Jumat (17/6).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.