Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB
Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
[ILUSTRASI. Window cleaners work on a building of Fuji Xerox Co., Ltd., the joint venture between Fujifilm Holdings Corp and Xerox Corp, in Yokohama, Japan, February 14, 2019. REUTERS/Kim Kyung-hoon]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Xerox Holdings akan membeli Lexmark International, pembuat printer dan perangkat lunak pencetakan, dalam kesepakatan senilai US$ 1,5 miliar.

Menurut situs web perusahaan tersebut, Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991. Perusahaan ini melayani pelanggan di lebih dari 170 negara di pasar, termasuk manufaktur, ritel, dan layanan keuangan.

Pada Oktober, Xerox mengatakan akan membeli ITsavvy, sebuah perusahaan produk TI yang berbasis di Illinois, seharga US$ 400 juta, karena pembuat peralatan kantor tersebut ingin memperluas bisnis layanan TI-nya.

Selanjutnya: Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

Bagikan

Berita Terbaru

Kepercayaan Pasar Menyusut, Laju IHSG Tersendat
| Selasa, 18 Maret 2025 | 02:35 WIB

Kepercayaan Pasar Menyusut, Laju IHSG Tersendat

Pasar saham Indonesia belum lepas dari tekanan. Tecermin dari terus memburuknya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Tren Bunga Masih Tinggi, Emiten Cari Pendanaan Lewat Obligasi
| Selasa, 18 Maret 2025 | 02:10 WIB

Tren Bunga Masih Tinggi, Emiten Cari Pendanaan Lewat Obligasi

Demi mencari pendanaan modal kerja dan refinancing utang, emiten gencar menerbitkan obligasi di saat pasar saham masih lesu​.

NPF Paylater Multifinance Masih Mendaki
| Selasa, 18 Maret 2025 | 02:10 WIB

NPF Paylater Multifinance Masih Mendaki

Ancaman kredit macet masih membuntuti layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dari multifinance di tengah pertumbuhan permintaan. 

Pasar Asuransi Jiwa Individu Berhasil Berbalik Arah
| Selasa, 18 Maret 2025 | 01:00 WIB

Pasar Asuransi Jiwa Individu Berhasil Berbalik Arah

AAJI mencatat pendapatan premi asuransi jiwa dari segmen ini tumbuh 2,7% sepanjang tahun lalu menjadi Rp 152,43 triliun

Saham Publik Terisa 10%, Pertamina Geothermal (PGEO) Hati-Hati Menimang Aksi Buyback
| Senin, 17 Maret 2025 | 19:44 WIB

Saham Publik Terisa 10%, Pertamina Geothermal (PGEO) Hati-Hati Menimang Aksi Buyback

Kinerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) masih solid, di saat harga sahamnya sudah berada di bawah harga initial public offering (IPO).

 Reformasi Tata Kelola Subsidi Mendesak Demi Jaga Anggaran
| Senin, 17 Maret 2025 | 18:10 WIB

Reformasi Tata Kelola Subsidi Mendesak Demi Jaga Anggaran

Belum adanya ketegasan pemerintah dengan menghadirkan regulasi yang jelas untuk pengaturan subsidi berpotensi membuat anggaran bengkak.

Meski Menyempit, Surplus Perdagangan Indonesia Berlanjut 58 Bulan Beruntun
| Senin, 17 Maret 2025 | 17:09 WIB

Meski Menyempit, Surplus Perdagangan Indonesia Berlanjut 58 Bulan Beruntun

Neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mengalami surplus sebesar US$ 3,13 miliar, turun US$ 380 juta dari bulan Januari 2025.

Di Balik Pembangunan Pabrik Chlor Alkali, TPIA Hadapi Tantangan yang Tidak Mudah
| Senin, 17 Maret 2025 | 14:25 WIB

Di Balik Pembangunan Pabrik Chlor Alkali, TPIA Hadapi Tantangan yang Tidak Mudah

Selain pasokannya yang kurang, produksi garam lokal juga belum bisa memenuhi spesifikasi garam yang dibutuhkan untuk soda kaustik.

 Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol
| Senin, 17 Maret 2025 | 13:27 WIB

Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol

Jika tidak ada perbaikan tata kelola, subsidi bisa tetap membengkak dan membebani APBN tanpa manfaat optimal bagi kelompok yang membutuhkan.

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos
| Senin, 17 Maret 2025 | 07:25 WIB

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos

Performa emiten LQ45 yang yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang dari lima tahun juga mengecewakan

INDEKS BERITA

Terpopuler