XL Axiata (EXCL) Getol Ekspansi di Tengah Persaingan Ketat Operator

Rabu, 10 November 2021 | 07:51 WIB
XL Axiata (EXCL) Getol Ekspansi di Tengah Persaingan Ketat Operator
[ILUSTRASI. Manajemen XL Axiata (EXCL) memeriksa jaringan 5G XL Axiata saat peluncuran di Badung, Bali, Rabu (13/10/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kompetisi ketat industri telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kenaikan pendapatan di akhir kuartal III-2021. Di sembilan bulan pertama tahun ini, XL mencetak pendapatan Rp 19,80 triliun, naik 0,73% dari pendapatan per kuartal III-2020 sebesar Rp 19,65 triliun.

Di kuartal tiga sendiri, total pendapatan EXCL mencapai Rp 6,8 triliun, naik 1,5% dibanding kuartal sebelumnya, dengan tingkat margin di atas 50%. Total jumlah pelanggan EXCL bertambah 1,2 juta orang selama periode triwulan ketiga, dengan average revenue per user (ARPU) blended di Rp 37.000.

Rasio pendapatan data terhadap pendapatan layanan (service revenue) meningkat menjadi sebesar 95%. Penetrasi smartphone mencapai 92% dari total pelanggan.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, pencapaian ini merupakan yang tertinggi di industri. “Kami tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat, di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendur," kata dia, dalam rilis resmi, Selasa (9/11).

Meski cukup tangguh mengumpulkan pendapatan, laba EXCL selama sembilan bulan pertama 2021 merosot 51% menjadi Rp 1,06 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya, di Rp 2,07 triliun.

Penyebab paling mencolok dari penurunan ini adalah susutnya keuntungan penjualan menara. Tercatat, keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara susut 84,12% menjadi Rp 313,29 miliar, dibanding akhir September 2020 yang mencapai Rp 1,97 triliun.

EXCL juga tetap melanjutkan investasi pembangunan jaringan data pita lebar. Adapun XL memiliki 153.000 unit BTS, yang mana 69.000 di antaranya merupakan BTS 4G.

Untuk mendorong ekspansi, per akhir September, capitalized capex EXCL meningkat 25% secara tahunan menjadi Rp 6,4 triliun. Sedangkan committed capex meningkat 24% menjadi Rp 4,5 triliun.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Samuel Glenn Tanuwidjaja menilai, kinerja EXCL di  kuartal III -2021 juga sudah sesuai ekspektasi.

Dia menilai, prospek kinerja EXCL masih akan cukup stabil. Pendapatandi akhir 2021 diproyeksi dapat naik 4% menjadi Rp 27 triliun, dibandingkan pada tahun lalu sebesar Rp 26,1 triliun. Sementara laba di kisaran Rp 782 miliar. 

“Untuk 2022, saya memprediksi kenaikan pendapatan 5,3% year on year dengan laba bersih stabil naik 9,5%,” kata Glenn.

Optimisme ini juga didorong oleh realisasi langkah manajemen untuk menjaga pengeluaran operasional dan menjaga average revenue per user (ARPU) yang stabil di Rp 37.000. 

Glenn mempertahankan rekomendasi hold terhadap saham EXCL dengan target harga Rp 3.150 per saham. Saham EXCL punya potensi capital gain 5% dengan harga pasar saat ini. 
Price to earnings (PE) ratio EXCL berada di angka 50,7 kali, yang mana masih lebih tinggi dibandingkan ISAT di kisaran 6,91 kali. 

Namun, Glenn memperkirakan forward earning per share (EPS) EXCL akan mengalami pertumbuhan 15,2% di 2022, sehingga implied price to earnings (PE) menjadi 49,2 kali.

Dari sisi sektoral, Glenn menilai, persaingan di industri telekomunikasi semakin ketat. Konsolidasi telecommunication carrier antara Hutchitson 3 dan ISAT justru membuat pricing di industri ini semakin kompetitif karena pilihan konsumen lebih sedikit.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)
| Senin, 21 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 35,78% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (21 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (21 April 2025) 1 gram Rp 1.980.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,78% jika menjual hari ini.

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI
| Senin, 21 April 2025 | 07:20 WIB

Mayoritas Indeks Saham ASEAN Menghijau di 14-17 April 2025, IHSG Hanya di Bawah STI

Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlangsung di saat investor asing masih rajin melakukan aksi jual.

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026
| Senin, 21 April 2025 | 07:10 WIB

Izin Belum Juga Diterbitkan, Pembangunan Stasiun LNG CGAS Baru Rampung Desember 2026

Dana hasil initial public offering (IPO) PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) masih tersisa sebanyak Rp 100,55 miliar.

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)
| Senin, 21 April 2025 | 07:06 WIB

Sentimen Negosiasi Dengan AS Membayangi Gerak IHSG Hari Ini, Senin (21/4)

Harga minyak mentah juga melanjutkan tren penguatan, setelah AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi
| Senin, 21 April 2025 | 07:01 WIB

Atur Uang Makin Mudah Lewat Aplikasi

Populasi usia muda melek digital memberi prospek cerah terhadap platform digital pengelola keuangan.

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump
| Senin, 21 April 2025 | 07:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Menanti Perkembangan Tarif Trump

Rupiah di pasar spot turun tipis 0,26% per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (18/4) ke Rp 16.877 per dolar AS secara harian.

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Di Tengah Ketidakpastian, Sukuk Ritel Seri 22 Siap Meluncur

Prospek imbal hasil SR022 yang akan ditawarkan bergantung pada kondisi yield di pasar dan tenor yang ditawarkan. 

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 21 April 2025 | 06:57 WIB

Net Sell Rp 13,9 T Membayangi IHSG di Awal Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pada Kamis (17/4) net sell tercatat Rp 679,86 miliar. Total net sell selama lima hari terakhir mencapai Rp 13,9 triliun.

Gempuran Aturan Jaga Kesehatan Tekfin
| Senin, 21 April 2025 | 06:56 WIB

Gempuran Aturan Jaga Kesehatan Tekfin

Demi menjaga kesehatan bisnis pinjaman daring dari kredit bermasalah, OJK menerbitkan sederet aturan.

Pemain Berkurang, Persaingan Sektor Telekomunikasi Kian Ketat
| Senin, 21 April 2025 | 06:51 WIB

Pemain Berkurang, Persaingan Sektor Telekomunikasi Kian Ketat

Di tengah pelemahan daya beli konsumen, kemunculan XLSmart menyebabkan persaingan harga industri telekomunikasi makin sengit

INDEKS BERITA

Terpopuler