Berita Bisnis

Emiten Properti Ini Tertarik Ikut Garap Proyek BCD

Rabu, 17 Juli 2019 | 06:31 WIB
Emiten Properti Ini Tertarik Ikut Garap Proyek BCD

Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan swasta berminat mengembangkan Bekraf Creative District (BCD) atau sejenis Silicon Valley di Amerika Serikat. Para pebisnis mengharapkan konsep proyek yang digagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tersebut jelas dan menguntungkan.

Proyek yang berpotensi menelan investasi senilai Rp 100 triliun untuk pengembangan lahan seluas 5.000 hektare (ha) ini akan mengandalkan pendanaan swasta. Kelak, kawasan BCD akan mencakup area kuliner, fesyen, kriya, film, musik dan gim.

Salah satu pengembang yang tertarik membangun BCD adalah PT Sentul City Tbk (BKSL). "Sampai saat ini Bekraf belum reach out ke Sentul City. Tapi tentu kami senang jika Bekraf menggandeng kami untuk mengembangkan BCD," kata Sekretaris BKSL, Alfian Mujani, kepada KONTAN, Selasa (16/7).

Manajemen BKSL juga terbuka bagi siapapun yang ingin bekerjasama secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan ekosistem Silicon Valley di Indonesia. Alfian juga membeberkan, untuk membangun kawasan seluas 5.000 ha seperti yang diklaim Bekraf, pihaknya membutuhkan dana setidaknya lebih dari Rp 10 triliun.

"Pengalaman kami mengembangkan kawasan sebesar itu, minimal memerlukan dana investasi di atas Rp 10 triliun. Namun, harus kita lihat detail bagaimana proyeknya, apa saja yang ingin dikembangkan oleh Bekraf. Jadi, sebenarnya, angka pastinya belum tahu," imbuh Alfian.

Pengembang properti lainnya, yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) juga mempertimbangkan rencana proyek BCD. Namun manajemen Pakuwon mengaku perlu menilik secara detail konsep dan jenis partisipasi yang dimaksud oleh Bekraf. "Harus menguntungkan pihak swasta dan pemerintah," sebut Stefanus Ridwan Suhendra, Presiden Direktur PWON.

Dia mengatakan, bentuk kerjasama ideal yang ditawarkan Bekraf sebaiknya tidak hanya seputar pendanaan, tetapi proses pengerjaan, manfaat dan proyeksi bisnis ke depannya. "Jadi tidak perlu ada yang sampai harus berkorban," ungkap dia.

Terbaru