Penolakan Terhadap Aplikasi TikTok Semakin Meningkat
Senin, 13 Juli 2020 | 08:30 WIB
ILUSTRASI. Kepemilikan China pada aplikasi yang ada di bawah naungan Bytedance Technology menyebabkan banyak pihak menyoroti keamanan data penggunanya. Logo pada ilustrasi ini diambli pada November 27, 2019. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
| Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - Keresahan terhadap penggunaan aplikasi TikTok terus meningkat. Kepemilikan China pada aplikasi yang ada di bawah naungan Bytedance Technology menyebabkan banyak pihak menyoroti keamanan data penggunanya. Kekhawatiran akan masalah privasi dan keamanan nasional menjadi alasan di balik imbauan menghapus aplikasi video singkat tersebut.
Popularitas layanan berbagi video milik China, TikTok, terus meningkat di berbagai negara di dunia. Namun, penolakan terhadap aplikasi ini juga kian santer terdengar seiring popularitasnya. Beberapa negara yang berseteru dengan China bahkan mulai melarang penggunaan aplikasi tersebut, seperti Amerika Serikat (AS) dan India.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.