AALI Sediakan Capex Rp 1,5 Triliun

Senin, 18 Februari 2019 | 08:54 WIB
AALI Sediakan Capex Rp 1,5 Triliun
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sedikit mengerem anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) pada tahun 2019. Jika di tahun lalu, AALI mengalokasikan belanja modal hingga Rp 1,7 triliun, pada tahun ini, AALI menganggarkan capex senilai Rp 1,5 triliun.

Presiden Direktur AALI Santosa mengungkapkan, alasan capex tahun ini lebih kecil dari 2018 karena AALI telah menyelesaikan pembangunan pabrik baru di Kalimantan Selatan pada akhir 2018. Kapasitas pabrik baru tersebut mencapai 45 ton per jam.

Dengan adanya tambahan pabrik baru ini, maka kapasitas produksi AALI akan menjadi sebanyak 1.555 ton per jam. Sebelumnya, produksi anak usaha Grup Astra sebesar 1.510 ton per jam. AALI mengalokasikan dana sebesar Rp 250 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut. Santoso juga menjabarkan, hingga saat ini kapasitas pabrik milik AALI sudah sebesar 1.525 ton per jam, dengan utilisasi sekitar 80%–85%.

Sehingga anggaran belanja modal tahun ini akan digunakan perawatan pohon kelapa sawit yang belum menghasilkan sebesar 40%. Selain itu, capex juga akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas pabrik yang berada di Kalimantan. "Kami akan meningkatkan kapasitas jembatan timbang maupun loading ramp, ujar Santosa, Jumat (15/2).

Santosa juga menerangkan, capex juga akan digunakan untuk perawatan jalan kebun, jembatan, rumah karyawan, poliklinik, dan gedung sekolah sekitar area kebun milik perusahaan.

Saat ini, perusahaan mengelola 285.024 hektare (ha) kebun sawit yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari total luas tersebut, AALI mengelola 218.409 ha kebun inti dan 66.615 ha kebun plasma.

Selain itu, perusahaan ini juga mengelola kebun kemitraan. Pada 2018, Astra Agro memproduksi 5,7 juta ton Tandan Buah Segar (TBS) atau naik 10,2% dibandingkan dengan 2017.

Produksi CPO meningkat sebesar 18,5% pada 2018 dibandingkan 2017. Perusahaan ini tercatat memproduksi CPO sebesar 1,9 juta ton pada tahun lalu, di atas realisasi tahun sebelumnya yang sebanyak 1,6 juta ton.

Sementara itu, produksi kernel AALI juga meningkat sebesar 18% dibandingkan 2017. Pada 2018, produksi kernel AALI sebesar 420.900 ton sedangkan pada tahun sebelumnya sebanyak 356.600 ton.

Pada sektor hilir, Astra Agro memproduksi 327.600 ton olein pada 2018 atau meningkat 16,1% dari 2017 sebanyak 282.200 ton. Adapun palm kernel oil menurun sebesar 38,2% dibandingkan capaian 2017. Tak hanya itu, AALI juga memiliki bisnis peternakan sapi. Tofan Mahdi, Vice President Communications AALI bilang, hasil bisnis ini cukup memuaskan yaitu dari 1.300 ekor pada 2017 bertambah menjadi 10.061 ekor pada 2018.

Analis NH Korindo Sekuritas, Joni Wintarja mengatakan, kinerja AALI sangat bergantung pada harga jual CPO. Jadi menurunnya capex tidak akan mempengaruhi kinerja emiten produsen CPO ini. "Apa yang dilakukan AALI sudah tepat, " kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berfokus pada restrukturisasi bisnis dan efisiensi untuk menggenjot kinerja

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:55 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)

Kehadiran platform Megarock akan memperkuat segmen solusi dan konsultasi PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

Perbaikan Jaringan Listrik & Komunikasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:53 WIB

Perbaikan Jaringan Listrik & Komunikasi

Pratikno menyebut pengiriman berbagai bantuan alat berat terus diperluas pengoperasiannya ke titik-titik terdampak.

YLKI: Usut Penyebab Kapal Putri Sakinah Tenggelam
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:50 WIB

YLKI: Usut Penyebab Kapal Putri Sakinah Tenggelam

YLKI menekankan, konsumen berhak mendapatkan informasi yang transparan mengenai kondisi cuaca sebelum keberangkatan.

INDEKS BERITA

Terpopuler