Berita Aneka Industri

Ada Permintaan dari Eropa, Produsen Batubara Indonesia Kerek Produksi di Tahun 2023

Jumat, 06 Januari 2023 | 02:46 WIB
Ada Permintaan dari Eropa, Produsen Batubara Indonesia Kerek Produksi di Tahun 2023

ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (5/1/2023). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa.

Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Filemon Agung | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kecamuk perang Rusia-Ukraina, para produsen batubara siap menggenjot produksi di sepanjang tahun ini. Apalagi, sejumlah negara Eropa mengerek permintaan batubara Indonesia.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), misalnya, mengincar ekspor batubara ke kawasan Eropa pada tahun ini. Mereka masih menjajaki dan belum bisa memerinci target penjualannya.

Direktur PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Yulius Kurniawan Gozali bilang, prospek bisnis batubara di sepanjang tahun ini masih baik. Harga batubara masih akan berfluktuasi dan terjaga di level tinggi. "Hal ini karena pasokan batubara masih terbatas. Kemudian konflik geopolitik berlanjut dan harga komoditas energi lainnya seperti gas juga masih tinggi," jelas dia kepada KONTAN, Kamis (5/1).

Baca Juga: Bank Sumut Bidik Dana IPO Rp 1,5 T, Cek Valuasinya Dibanding BJBR, BJTM, dan BEKS

Melihat prospek yang baik tersebut, ITMG membidik negara tujuan baru yakni Eropa. Yulius mengakui ada beberapa potensi yang sudah dijajaki. "Nanti kita lihat perkembangannya lebih lanjut," jelas dia.

Karakteristik batubara yang diproduksi ITMG yakni batubara kalori tinggi memang cocok untuk pasar Eropa. Selama ini batubara kalori tinggi ITMG dijual ke pasar Tiongkok dan Jepang.

Di sepanjang 2022, ITMG menargetkan volume produksi 16,9 juta ton - 17,1 juta ton batubara. Adapun volume penjualan yang dibidik berkisar 19 juta ton - 19,5 juta ton.

Baca Juga: Permintaan Sektor Migas Mengibarkan Kinerja Logindo Samudramakmur (LEAD)

Hingga akhir September 2022, ITMG memproduksi batubara 12,3 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Sementara itu, volume penjualannya 13,8 juta ton, yang menyasar Tiongkok 4,2 juta ton, Indonesia (2,9 juta ton), Jepang (1,9 juta ton), Filipina (1,1 juta ton), India (1,0 juta ton), dan negara lain di Asia Pasifik.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengincar produksi batubara di level 85 juta ton pada tahun ini. Target produksi ini meningkat ketimbang raihan produksi sepanjang tahun lalu.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengungkapkan, produksi batubara pada tahun 2022 diestimasikan mencapai 70 juta ton hingga 74 juta ton.

"Belum difinalisasi, namun kami memperkirakan di kisaran 80 juta ton hingga 85 juta ton pada 2023," kata dia kepada KONTAN Kamis (5/1).Dia melanjutkan, curah hujan masih menjadi salah satu faktor kunci yang mempengaruhi produksi tahun ini.

Baca Juga: Tanggapan Kuasa Hukum Benny Tjokrosaputro Terdakwa Kasus Korupsi Asabri Jelang Vonis

Sementara PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menyatakan penjualan di 2022 berkisar 13,7 juta ton. "Perihal prospek tahun 2023, semoga akan sebaik 2022 mengingat kebutuhan energi tidak pernah turun," jelas dia, Kamis (5/1).

ABMM membidik produksi dan penjualan 12,4 juta ton pada tahun ini. Target itu lebih rendah dibandingkan realisasi 2022 lantaran cadangan batubara ABMM sudah berkurang. Hingga akhir 2021, cadangan batubara di wilayah konsesi pertambangan PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebesar 4,42 juta ton.

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) Bidik Kontrak Baru Naik 10% Tahun Ini

Sementara cadangan batubara di konsesi tambang Aceh milik PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) mencapai 200,36 juta ton.Adrian bilang, di sepanjang 2023 pihaknya akan fokus meningkatkan volume produksi batubara yang ditargetkan mitra kerjanya.

"Untuk itu, kami berencana menambah alat berat," jelas dia.ABMM menyiapkan belanja modal lebih dari US$ 200 juta atau Rp 3,12 triliun.

Terbaru