Adani di Indonesia

Selasa, 21 Februari 2023 | 08:00 WIB
Adani di Indonesia
[]
Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gautam Adani, konglomerat asal India mendadak menjadi perhatian. Presiden Joko Widodo pun mengingatkan bahaya saham gorengan, becermin pada Adani di India, saham gorengan ini bisa menyeret perekonomian India.

Adani Group adalah perusahaan konglomerat India yang bisnisnya  berkembang pesat justru di masa pandemik Covid. Harga saham-sahamnya naik berlipat-lipat di tahun 2020-2022.  Tidak heran kalau kekayaan pemiliknya “membengkak” dan menjadi orang ketiga terkaya di dunia di awal 2023.

Tapi semuanya berubah setelah Hindenburg Research, perusahaan riset finansial forensik mengungkap berbagai macam modus fraud Adani di risetnya akhir Januari. Harga saham-saham Group Adani pun anjlok, sehingga nilai perusahaannya melorot US$ 100-an miliar.

Mengerikan sekali ternyata dampak “main-main” saham gorengan. Kepercayaan investor dunia ambruk, nilai tukar mata uangnya ikut guncang karena banyak investor asing yang tidak mau percaya lagi pada perusahaan di bursa India.

Mungkin Anda bertanya-tanya saham-saham gorengan di pasar saham Indonesia sendiri memang seperti apa? Rekayasa harga-harga saham sendiri tidak pernah jadi masalah hukum di Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum, saham tertentu bisa mendadak naik atau turun dengan ekstrem tanpa alasan.

Kadang memang ada berita rencana ekspansi usaha, merger, atau gugatan pailit yang membuat harga bergerak fluktuatif. Tapi tak jarang “cerita“ dibuat setelah harga sahamnya melompat naik atau turun.  

Investor sekarang pun hampir semuanya berniat “bermain” di pasar saham, bukan berinvestasi. Banyak orang yang mungkin mengatakan dampak kaburnya investor asing tidak akan besar, karena investor asing di pasar saham sudah tidak banyak. Tapi siapa yang berniat  membuat semua investor asing kabur dari pasar saham Indonesia?  

Perdagangan saham di bursa bukan hanya sekadar membuat senang, emiten, market maker, dan sebagian investor ritel. Tujuan utamanya adalah pertumbuhan optimal perusahaan dari dana murah publik yang dibayar dengan governance baik perusahaan.

Rencana BEI membuka papan untuk saham bernotasi khusus atau gampangnya “saham gorengan”, sepertinya belum cukup. Dibutuhkan upaya lebih untuk merebut kepercayaan investor asing, sehingga indeks di bursa bisa kembali bergerak naik, tidak bolak-balik di kisaran yang sama selama bertahun-tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler