Berita

AFPI Buka Suara Soal Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga

Kamis, 14 Maret 2024 | 04:20 WIB
AFPI Buka Suara Soal Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga

ILUSTRASI. Pembiayaan Fintek: Calon konsumen disebuah toko gawai yang bekerja sama dengan perusahaan financial technology di Depok, JAwa Barat, Senin (30/01/2024). Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) membidik pertumbuhan penyaluran pinjaman financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending sebesar 5% pada tahun 2024. KONTAN/Baihaki/30/01/2024

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pinjaman online (pinjol) disebut sebagai penyebab bunuh diri satu keluarga di Penjaringan, Jakarta Utara. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengaku telah melakukan penelusuran internal di antara anggotanya. Namun, AFPI mengaku tidak menemukan fasilitas atau pinjaman dengan nama yang bersangkutan. 

Baca Juga: Ada Dugaan Keluarga di Penjaringan Bunuh Diri Disebabkan Pinjol, Begini Respons AFPI

"Sesuai penelusuran melalui Fintech Data Center (FDC) AFPI, tidak ditemukan adanya fasilitas atau pinjaman terhadap individu yang bersangkutan di seluruh penyelenggara fintech lending berizin OJK pada saat ini," ujar Ketua Umum AFPI Entjik Djafar dalam rilis, Rabu (13/3). Dia menegaskan jika dugaan bunuh diri bukan karena pinjaman dari fintech lending berizin dan diawasi OJK. 

"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan sepenuhnya dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib untuk mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan," kata Entjik. Dia juga menyampaikan rasa belasungkawa dan keprihatinan yang mendalam atas kejadian tersebut. AFPI mengaku akan terus memantau seluruh anggotanya agar menjalankan aktivitas bisnis sesuai code of conduct AFPI dan aturan OJK. 
 

Terbaru
IHSG
7.088,80
0.49%
-34,82
LQ45
893,43
0.51%
-4,59
USD/IDR
16.054
0,18
EMAS
1.333.000
0,00%