Berita Bisnis

Agar Duit Eksportir Betah Menginap, Perbankan Menyiapkan Produk Baru

Senin, 08 Juli 2019 | 07:37 WIB
Agar Duit Eksportir Betah Menginap, Perbankan Menyiapkan Produk Baru

Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai paruh kedua tahun ini, eksportir sumber daya alam (SDA) dari Indonesia mesti menaruh devisa hasil ekspor (DHE) di sistem keuangan nasional. Perbankan besar sudah menyiapkan produk untuk menampung uang tersebut.

"Kami saat ini sudah mempersiapkan produk simpanan khusus untuk menampung DHE SDA. Namun mapping dan target belum selesai karena masih menunggu peraturan menteri keuangan tentang jenis jenis-jenis barang yang digolongkan," kata DIrektur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo kepada KONTAN.

Kewajiban mulai berlaku di awal tahun ini. Nantinya produk bank akan bisa berbentuk tabungan, giro, deposito, hingga escrow account. Haru menambahkan, lantaran baru berlaku pada Juli 2019, kontribusi terhadap penghimpunan dana pohak ketiga (DPK) pun baru bisa diketahui Agustus mendatang.

Sedangkan hingga Mei 2019, bank terbesar di tanah air ini telah menghimpun DPK senilai Rp 879,91 triliun. Tumbuh 12,22% (yoy) dibandingkan Mei 2018 senilai Rp 784,05 triliun.

Optimisme serupa juga dikatakan Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo. Hal ini lantaran, pertumbuhan transaksi dan pembiayaan ekspor perseroan memang tumbuh pesat. "Hingga Juni 2019 transaksi ekspor kami tumbuh 24,55% dan pembiayaan ekspor baik melalui negosiasi maupun diskonto tumbuh 21,6%," katanya kepada KONTAN.

Saat ini bank berlogo angka 46 tersebut juga tengah menyiapkan layanan pembukaan rekening khusus bagi para eksportir SDA. Bank BNI juga melakukan upaya sosialisasi kepada nasabah eksportir. "Kami juga menyiapkan aturan internal untuk menindaklanjuti kebijakan DHE SDA dan melakukan sosialisasi kepada eksportir terkait kebijakan tersebut," lanjutnya.

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiatmadja memproyeksikan kewajiban itu terlalu mempengaruhi penghimpunan dana. Mengingat secara ukuran bisnis, produk tersebut masih relatif kecil.

Terbaru