Agen Penjual Optimistis Minat Investor pada ORI021 Masih Tinggi

Senin, 24 Januari 2022 | 04:30 WIB
Agen Penjual Optimistis Minat Investor pada ORI021 Masih Tinggi
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel seri ORI021 hari ini (24/1). SBN ritel perdana yang terbit tahun ini memberikan imbal hasil 4,9%.

Ivan Jaya, Chief of Retail & SME Business Commonwealth Bank, mengatakan, kupon tersebut cukup menarik bagi investor. Sebab yield masih lebih tinggi dari yield obligasi pemerintah tenor tiga tahun yang sebesar 4,3%. 

Minimal investasi ORI021 juga cuma Rp 1 juta. "Tingkat suku bunga deposito juga hanya di 3,5%, spread 1,40%, ditambah pajak bunga obligasi 10% lebih rendah dari deposito 20%," kata Ivan. ORI021 juga bisa dijual sebelum jatuh tempo, sehingga ada potensi nasabah mendapatkan capital gain dari pasar sekunder. 

Baca Juga: Pada tahun Lalu, Dana Kelolaan Wealth Management BRI Naik 9,2%

Pembayaran kupon ORI021 yang dilakukan setiap bulan juga dapat menjadi daya tarik sebagai sumber cash flow nasabah. Bank Commonwealth menargetkan penjualan tahun ini lebih tinggi dari 2021. Saat ORI020, Commonwealth menjual Rp 100 miliar.

Agar bisa mencapai target, Commonwealth akan memaksimalkan pemasaran lewat media digital hingga virtual gathering dengan investor. Bank Commonwealth juga memberi cashback. "Untuk penjualan produk ORI021 di pasar sekunder dapat dilakukan melalui aplikasi yang sama," kata Ivan.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha menilai, faktor seasonal awal tahun, di mana investor mengalokasikan portofolio setelah profit taking di akhir tahun merupakan momen tepat memasarkan ORI021. Rudi menyebut Bank Mandiri memasang target penjualan ORI021 sebesar Rp 1,5 triliun sampai masa penawaran berakhir pada 17 Februari.

Baca Juga: Kupon Dipatok Sebesar 4,90%, ORI021 Menarik untuk Dikoleksi?

Rudi menyebut pihaknya akan menyiapkan program online dan offline marketing. Online marketing msialnya promosi pada official social media, Out of Home atau videotron pada titik strategis di Jakarta dan luar Jakarta. "Selain itu strategi offline dari investor gathering, baik secara online maupun offline, serta program promo reward kepada nasabah," kata dia. 

General Manager Divisi Wealth Management Bank Negara Indonesia (BNI) Henny Eugenia juga meyakini, minat masyarakat terhadap ORI021 tetap tinggi, meski kupon yang ditawarkan lebih rendah dari ORI020. Alasannya, saat ini rata-rata bunga deposito di 2,25%-2,5% dan BI 7-day repo rate di 3,5% dengan funding facility 2,75%. "Apalagi, cukup banyak likuiditas investor belum terserap di ORI020 karena keterbatasan kuota. Likuiditas ini kami sasar masuk di ORI021," kata Henny, Jumat (21/1).

Dengan potensi minat investor yang tinggi pada ORI021, Henny menyebut BNI mematok target minimum penjualan ORI021 Rp 500 miliar. Agar target tersebut dapat tercapai, fokus BNI adalah mempersiapkan aktivitas edukasi dan sosialisasi. "Selain itu, terdapat cashback hingga Rp 2,5 juta bagi investor yang bertransaksi ORI021 melalui BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking," jelas dia.

Baca Juga: Kupon ORI021 Dinilai Menarik untuk Diburu

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Target Penjualan Mobil Tahun Ini Dipangkas

Gaikindo revisi penjualan mobil 2025 menjadi 780.000 unit akibat pemintaan mobil dari keleas menengah menurun

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:50 WIB

Pengawasan Bea Keluar Kerek Penerimaan Cukai

Laporan terbaru menunjukkan penerimaan bea keluar mencapai Rp 496,77 miliar hingga Nov 2025, didorong nota pembetulan tembus.

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:48 WIB

Suntikan PMN Tembus Rp 14,41 Triliun

Pemerintah dan DPR XI setujui alokasi PMN 2025 senilai Rp 14,41 triliun, dengan fokus pada KAI, INKA, perumahan, dan BUMN terkait.

INDEKS BERITA

Terpopuler