Akibat Banyak Tekanan, Target Perusahaan IKNB Jadi Stagnan

Senin, 09 Desember 2024 | 05:45 WIB
Akibat Banyak Tekanan, Target Perusahaan IKNB Jadi Stagnan
[ILUSTRASI. Pekerja membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di jakarta, Rabu (2/8/2023). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan kondisi sektor industri keuangan non bank (IKNB) hingga pertengahan tahun 2023 ini, pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa tercatat turun 9,81% Year on Year (YoY) yang juga menunjukan tren penurunan dibandingkan Mei yang minus 8,08% dengan nilai sebesar Rp 86,03 triliun./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/08/2023.]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri keuangan non bank menilai tantangan pada tahun depan masih berat. Alhasil, para pelaku industri memasang target kinerja lebih rendah, atau setidaknya stagnan, dari target sepanjang tahun ini. 

Industri multifinance misalnya, memasang target pembiayaan naik 12%. "Tapi tahun ini industri mau tumbuh 12% berat sekali. Mudah-mudahan bisa tumbuh 10% hingga akhir tahun," ucap Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Kamis (5/12). 

Alasannya, daya beli masyarakat rendah. Selain itu, melemahnya penjualan otomotif juga ikut mempengaruhi kinerja industri multifinance. 

Baca Juga: Incar Segmen Premium, BRI Finance Dorong Penyaluran Pembiayaan Sepeda Motor

Menilik data Gaikindo, penjualan pabrik ke diler (wholesales) mobil nasional turun 15% secara tahunan menjadi 710.408 unit di 10 bulan 2024. Penjualan dari diler ke konsumen turun 11,5%. 

Daya beli tertekan

Di 2025, Suwandi memprediksi pembiayaan masih bisa tumbuh. Tapi pertumbuhannya cuma sekitar 8%-10%. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman menambahkan, tahun depan, masyarakat juga menghadapi kenaikan sejumlah pungutan yang bisa menekan daya beli. 

Alhasil, CNAF hati-hati mematok target peningkatan pembiayaan. Hingga November 2024, CNAF telah menyalurkan pembiayaan Rp 8,79 triliun, naik 11% tahunan. 

Pemain asuransi umum memilih memasang target yang sama dengan tahun ini di tahun depan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi pertumbuhan premi asuransi umum tahun ini sekitar 10%-15%. 

Ketua Umum AAUI Budi Herawan masih optimistis target pertumbuhan tersebut dapat tercapai. Tahun depan, Budi berharap industri masih bisa tumbuh dua digit, sembari tetap melihat arah kebijakan pemerintah. 

Industri asuransi jiwa juga menilai kondisi industri di 2025 masih berat. Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menerangkan inflasi medis masih akan membayangi kenaikan klaim kesehatan. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura untuk Start-Up Indonesia Markus Rahardja mengatakan, ketidakpastian ekonomi global serta bunga tinggi dalam negeri akan menghambat pertumbuhan start-up dan UMKM. "Ujungnya, minat investasi modal ventura menurun. Investor memilih instrumen yang lebih aman," kata Markus. 

Baca Juga: Bank Besar Kompak Memperkuat Bisnis Anak Usaha

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,06% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (4 Juni 2025)
| Rabu, 04 Juni 2025 | 09:26 WIB

Profit 31,06% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (4 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (4 Juni 2025) Rp 1.924.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,06%  jika menjual hari ini.

BUMI Menggaet Restu Lakukan Kuasi Organisasi, Begini Dampaknya
| Rabu, 04 Juni 2025 | 08:12 WIB

BUMI Menggaet Restu Lakukan Kuasi Organisasi, Begini Dampaknya

"Kuasi reorganisasi dapat memperbaiki struktur modal, menghapus akumulasi kerugian (defisit) dan menunjukkan nilai aset perusahaan saat ini.

Komunikasi
| Rabu, 04 Juni 2025 | 06:13 WIB

Komunikasi

Ketika internet sudah lazim di negara kita, informasi sepenting diskon tarif listrik yang batal, ternyata tidak tersampaikan secara merata.

Dapat Restu RUPST, Medco Energi (MEDC) Bagi Dividen US$ 63,29 Juta
| Rabu, 04 Juni 2025 | 06:05 WIB

Dapat Restu RUPST, Medco Energi (MEDC) Bagi Dividen US$ 63,29 Juta

Berdasarkan persetujuan RUPST, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan membagikan total dividen tahun buku 2024 sebesar US$ 63,29 juta.

Danantara Siapkan Investasi US$ 5 Miliar Tahun Ini
| Rabu, 04 Juni 2025 | 06:05 WIB

Danantara Siapkan Investasi US$ 5 Miliar Tahun Ini

Belanja modal yang disiapkan Danantara untuk tahun ini berasal dari hasil dividen BUMN yang bisa mencapai Rp 120 triliun.

Efek Beleid India ke Ekspor CPO Indonesia
| Rabu, 04 Juni 2025 | 06:00 WIB

Efek Beleid India ke Ekspor CPO Indonesia

Ekspor minyak sawit mentah Indonesia ke India dalam  beberapa tahun terakhi ini menunjukkan tren menurun.

Tren Asing Kembali Melakukan Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (4/6)
| Rabu, 04 Juni 2025 | 05:46 WIB

Tren Asing Kembali Melakukan Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (4/6)

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih alias net sell dalam jumlah besar, yakni sebesar Rp 736,24 miliar di seluruh pasar. 

Inkonsistensi Tarif Bikin Volatilitas Valas Asia Tinggi
| Rabu, 04 Juni 2025 | 05:45 WIB

Inkonsistensi Tarif Bikin Volatilitas Valas Asia Tinggi

Mayoritas valas Asia tertekan. Hanya yen Jepang (JPY), bath Thailand (THB) dan  yuan (CNY) yang menguat  dalam sepekan  terakhir. 

Laba Kuartal I-2025 Naik, Saham Transportasi dan Logistik Masih Menarik
| Rabu, 04 Juni 2025 | 05:45 WIB

Laba Kuartal I-2025 Naik, Saham Transportasi dan Logistik Masih Menarik

Banyaknya hari libur nasional dan cuti bersama di sepanjang tahun ini, bakal jadi sentimen pendorong kinerja emiten transportasi dan logistik.

Ekspansi Mobil Listrik Memacu Bisnis Ban
| Rabu, 04 Juni 2025 | 05:40 WIB

Ekspansi Mobil Listrik Memacu Bisnis Ban

Pabrikan ban optimistis terhadap prospek bisnis tahun ini ditengah mulai maraknya kendaraan listrik.

INDEKS BERITA

Terpopuler