Akibat Perang Dagang, Impor Kedelai China Turun 40,1%

Senin, 14 Januari 2019 | 12:01 WIB
Akibat Perang Dagang, Impor Kedelai China Turun 40,1%
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Efek perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) terus bergulir. Pabean China menyebut impor kedelai bulan Desember turun sebesar 40,1% dari tahun sebelumnya. Bahkan, bulan sebelumnya impor kedelai negara tirai bambu ini juga turun menjadi 5,72 juta ton, terendah sejak Desember 2011.

Sepanjang tahun 2018, impor turun untuk pertama kali sejak 2011 lantaran pengenaan tarif lebih tinggi. China merupakan pembeli kedelai terbesar dunia yang mengandalkan pengiriman dari AS. Tahun lalu, impor ini juga sempat turun 7,9% menjadi 88,03 juta ton.

Efek perang dagang tak cuma berlaku bagi China. AS juga mengalami penurunan impor kedelai hingga nol di bulan November tahun lalu. “Sedangkan impor Desember hanya sedikit di atas 5,38 juta ton yang diimpor pada November dan di bawah volume yang diperkirakan sekitar 6,5 juta ton,” kata Monica Tu, analis di Shanghai JC Intelligence Co Ltd, seperti dikutip Reuters, Senin (14/1).

Padahal, tren kenaikan konsumsi kedelai selalu naik di bulan Desember lantaran petani menggemukkan babi untuk disembelih menjelang festival Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Januari atau Februari.

Karena perang dagang ini, China mengandalkan pasokan kedelai dari Brazil. Menurut sumber Reuters, semua pasokan kedelai yang masuk di bulan Desember lalu berasal dari Brazil.

Masuk tahun 2019, China mulai membeli kembali sebanyak 5 juta ton kedelai AS untuk pengiriman bulan awal tahun ini. Setelah gencatan antara kedua negara yang terlibat perang dagang itu disepakati pada 1 Desember lalu. namun, tarif 25% untuk kargo AS tetap berlaku.

Pabean China juga mencatat, impor minyak sayur negara ini naik 21,6% menjadi 742 ribu ton. Sepanjang 2018, impor minyak nabati China naik 9% menjadi 6,29 juta ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler