Aksi Mogok Supir Truk di Korea Selatan Menambah Ketidakpastian Rantai Pasokan Global

Jumat, 10 Juni 2022 | 12:45 WIB
Aksi Mogok Supir Truk di Korea Selatan Menambah Ketidakpastian Rantai Pasokan Global
[ILUSTRASI. Para pekerja dengan masker di pabrik Hyundai Motors di Ulsan, Korea Selatan, 28 February 2020. Yonhap via REUTERS.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - ULSAN. Aksi mogok para pengemudi truk di Korea Selatan (Korsel) pada Jumat semakin luas dan lebih agresif. Para pengemudi mengancam akan menghambat pengiriman bahan mentah untuk semikonduktor dan produk petrokimia.

Aksi pemogokan kini berlangsung di raksasa baja Korsel POSCO dan pabrikan mobil Hyundai Motor Co serta Kia Corp.

Pemogokan menyebabkan kegiatan produksi di kompleks pabrik terbesar Hyundai Motor di pusat industri Ulsan berkurang hingga separuh pada Kamis. Sekitar 1.000 orang pengemudi truk menggelar protes di depan kompleks pada Jumat, tutur seorang saksi mata Reuters.

"Ada beberapa gangguan pada produksi kami karena pemogokan pengemudi truk, dan kami berharap produksi akan segera normal," kata juru bicara Hyundai.

Baca Juga: Inflasi di Tingkat Grosir Melonjak, Kecemasan Pelemahan Yen Muncul Lagi

Hyundai biasanya membuat sekitar 6.000 unit kendaraan sehari di pabrik Ulsan, termasuk SUV Genesis yang memiliki margin tinggi dan mobil listrik Ioniq 5.

Memasuki hari keempat, pemogokan telah mengganggu pengiriman untuk berbagai perusahaan dan memperlambat aktivitas di pelabuhan. Pergerakan peti kemas di pelabuhan Ulsan, yang menyumbang sekitar 10% dari lalu lintas pelabuhan Korea Selatan, telah ditangguhkan sejak 7 Juni, kata seorang pejabat pemerintah.

Sekitar 7.500 orang pengemudi, atau sekitar 35% dari anggota Solidaritas Pengemudi Truk Kargo di Korsel diperkirakan akan melakukan mogok pada hari ini, menurut kementerian transportasi Korsel. Pemerintah memperkirakan bahwa sekitar 6% dari 420.000 pengemudi truk di negara itu adalah anggota serikat pekerja.

Kim Gyeong-dong, seorang pimpinan di serikat pengemudi truk, mengatakan serikat kehabisan dana untuk membiayai pemogokan pada Kamis. Ia memperkirakan aksi mogok tidak mungkin dapat berlangsung hingga 10 hari mendatang.

Korsel adalah pemasok utama semikonduktor, telepon pintar, mobil, baterai dan barang elektronik. Aksi mogok pengemudi semakin meningkatkan ketidakpastian atas rantai pasokan global yang telah terganggu oleh pembatasan ketat China terhadap Covid dan invasi Rusia ke Ukraina.

Pengemudi truk berencana untuk menghentikan pengiriman bahan mentah untuk semikonduktor yang diproduksi di Ulsan, Park Jeong-tae, seorang pejabat senior serikat pengemudi truk, mengatakan kepada Reuters, Jumat.

Samsung Electronics Co dan SK Hynix, dua pembuat chip memori terbesar di dunia, menolak berkomentar.

Park menambahkan bahwa jumlah kendaraan yang memasuki kompleks petrokimia Ulsan telah dikurangi menjadi sepersepuluh dari tingkat normal dan pengemudi truk akan memberi tahu pengemudi truk non-serikat untuk tidak memasuki kompleks.

Baca Juga: Berlawanan Arah dengan Tren Global, Inflasi Produsen China pada Mei Melambat

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, yang baru berkuasa selama sebulan, mengatakan pada Jumat bahwa pemerintah berencana untuk mengambil sikap netral dalam perselisihan tersebut.

Polisi mengatakan sekitar 30 anggota serikat pekerja telah ditangkap sejauh ini. Petugas keamanan akan menindak aksi melawan hukum yang terjadi di lokasi pemogokan.

Pengemudi truk, yang dianggap sebagai pekerja bebas di Korsel, menuntut kenaikan gaji dan jaminan bahwa tarif angkutan di masa darurat akan diperpanjang. Tarif di masa darurat diperkenalkan selama pandemi dan akan berakhir pada Desember.

Pengemudi juga ingin tarif angkutan berlaku untuk berbagai jenis truk lain, tidak cuma untuk truk kontainer dan truk semen.

Bagikan

Berita Terbaru

Pengusaha Jangan Menahan Kenaikan Upah Pekerja
| Jumat, 19 September 2025 | 06:43 WIB

Pengusaha Jangan Menahan Kenaikan Upah Pekerja

Dengan keringanan ini, pekerja leluasa memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah meningkatnya biaya hidup.

Emiten Happy Hapsoro Adu Lari, Saham BUVA atau MINA yang Paling Menarik Dicermati?
| Jumat, 19 September 2025 | 06:42 WIB

Emiten Happy Hapsoro Adu Lari, Saham BUVA atau MINA yang Paling Menarik Dicermati?

Sejak awal tahun 2025 dua saham Happy Hapsoro, BUVA dan MINA sudah mencetak kenaikan harga hingga ratusan persen.

20.000 Kopdes Dapat Prioritas Kredit Bank
| Jumat, 19 September 2025 | 06:40 WIB

20.000 Kopdes Dapat Prioritas Kredit Bank

Kopdes Merah Putih dirancang tidak untuk menjadi pesaing, melainkan berperan sebagai agregator yang membantu memasarkan produk-produk hasil UMKM

Pemerintah Memperlebar Defisit Anggaran 2026, Ekonom Ingatkan Risikonya
| Jumat, 19 September 2025 | 06:39 WIB

Pemerintah Memperlebar Defisit Anggaran 2026, Ekonom Ingatkan Risikonya

Pemerintah dan Banggar DPR sepakat mengerek defisit RAPBN 2026 sebesar Rp 689,1 triliun, setara 2,68% dari PDB

Gojek Buka Suara Menjawab Aspirasi Mitra Driver
| Jumat, 19 September 2025 | 06:37 WIB

Gojek Buka Suara Menjawab Aspirasi Mitra Driver

Gojek memastikan penggunaan komisi untuk mendukung keberlangsungan order dan pendapatan mitra dilaporkan berkala setiap kuartal ke Kemenhub.

 Serapan MBG Lambat, Laju Ekonomi Tertahan
| Jumat, 19 September 2025 | 06:33 WIB

Serapan MBG Lambat, Laju Ekonomi Tertahan

BGN memproyeksikan serapan anggaran MBG hingga Oktober 2025 senilai Rp 10 triliun dari total anggaran Rp 71 triliun pada tahun ini

Alhamdulillah, Pemerintah Bakal Menambah Bantuan Sosial Minyak 2 Liter
| Jumat, 19 September 2025 | 06:29 WIB

Alhamdulillah, Pemerintah Bakal Menambah Bantuan Sosial Minyak 2 Liter

Pemerintah akan menambah anggaran Rp 500 miliar untuk pemberian bantuan sosial minyak sebanyak 2 liter

Kinerja Saham Sektor Bahan Baku Terus Melaju
| Jumat, 19 September 2025 | 06:29 WIB

Kinerja Saham Sektor Bahan Baku Terus Melaju

Proyek hilirisasi mineral dan ekspansi kapasitas produksi emiten besar juga turut memperkuat prospek fundamental emiten di sektor ini.

AirAsia Membuka Akses Penerbangan ke IKN
| Jumat, 19 September 2025 | 06:28 WIB

AirAsia Membuka Akses Penerbangan ke IKN

Indonesia AirAsia ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki lebih banyak pilihan akses yang cepat dan efisien.

Anak Usaha ENRG Rampung Mengebor di Blok Kampar
| Jumat, 19 September 2025 | 06:24 WIB

Anak Usaha ENRG Rampung Mengebor di Blok Kampar

Pengeboran di lapangan minyak Kayuara di Blok Kampar dimulai pada 25 Juli 2025 dan rampung pada 15 September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler