Amazon hingga Nike Dikabarkan Tertarik dengan Pembuat Sepeda Statis Ini

Minggu, 06 Februari 2022 | 15:28 WIB
Amazon hingga Nike Dikabarkan Tertarik dengan Pembuat Sepeda Statis Ini
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Peloton terpajang sesaat setelah IPO di Nasdaq di New York City, 26 September 2019. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Peloton Interactive Inc menarik minat dari pembeli potensial, termasuk raksasa e-commerce Amazon.com Inc, demikian penuturan seseorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. Pembuat sepeda statis itu kini harus kerja keras untuk mempertahankan pertumbuhan yang dinikmatinya di masa pandemi.

Saham Peloton melonjak 30% dalam sesi perpanjangan perdagangan, beberapa hari setelah aktivis investor Blackwells Capital mendesak dewan perusahaan untuk mencari investor baru.

Amazon sedang menjajaki tawaran untuk Peloton dan berbicara dengan penasihat keuangan tentang perlu tidaknya melanjutkan minat beli itu, serta bagaimana caranya, kata seorang sumber. Peloton belum memutuskan apakah akan menjajaki penjualan, menurut sumber tersebut.

Financial Times pada Jumat memberitakan (4/6) bahwa raksasa sport Nike Inc juga mempertimbangkan untuk mengakuisisi Peloton, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Pemberitaan itu menyebut bahwa, pertimbangan masih dalam tahap awal, dan Nike belum mengadakan pembicaraan dengan Peloton.

Baca Juga: Ikuti Tren di Wall Street, Bitcoin Menyentuh Titik Tertingginya dalam Dua Pekan

Peloton dan Nike tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters, sementara Amazon menolak berkomentar.

Penjualan Peloton melonjak selama masa-masa lockdown Covid-19, dengan banyak yang membeli peralatan kebugaran di rumah. Tetapi keberuntungannya mulai memudar ketika vaksinasi meningkat, pusat kebugaran dibuka kembali dan para pesaing menawarkan produk yang kompetitif.

Pada bulan November, Peloton mengisyaratkan bahwa permintaan untuk sepeda olahraga dan treadmill melambat lebih cepat dari yang diharapkan. Nilai kapitalisasi pasarnya sejak itu telah menyusut menjadi sekitar US$ 8 miliar dari puncaknya yang mendekati US$ 52 miliar pada awal 2021.

Jika keuntungan saham bertahan pada hari Senin, Peloton bisa mencapai ambang kapitalisasi pasar US$ 10 miliar.

Pekan lalu, Blackwells Capital meminta dewan Peloton untuk segera mencopot CEO John Foley, menuduhnya melakukan transaksi yang menetapkan biaya tetap tinggi dan menyimpan persediaan yang berlebihan. Foley juga dituding menyesatkan investor tentang perlunya meningkatkan modal.

Blackwells mengkritik kiprah Foley yang lain, seperti mempekerjakan istrinya sebagai eksekutif kunci dan membuat komitmen untuk menyewa ruang kantor seluas 300.000 kaki persegi selama 20 tahun di New York.

Perusahaan investasi, yang dijalankan Jason Aintabi, juga mendesak dewan untuk menjual perusahaan kepada pembeli seperti Walt Disney Co, Apple Inc, Sony Group atau Nike Inc, Reuters melaporkan pada hari Minggu.

Baca Juga: Lonceng Waspada Sektor Teknologi, Saham Meta Anjlok, Kekayaan Zuckerberg Menguap

Peloton telah mencoba untuk meredam pukulan terhadap pertumbuhannya dengan memotong harga sepeda populernya dan meningkatkan belanja iklannya. Namun, pertumbuhannya tetap stagnan.

Bulan lalu, Peloton mengatakan perusahaan sedang meninjau ukuran tenaga kerjanya dan "mengatur ulang" tingkat produksi. Pernyataan itu muncul menyusul laporan bahwa mereka menghentikan sementara produksi sepeda kebugaran dan treadmill yang terhubung setelah penurunan permintaan yang signifikan.

Sementara banyak investor menjadi frustrasi dengan Peloton karena penurunan tajam harga sahamnya. Analis juga mencatat bahwa perusahaan mungkin sulit diakuisisi karena memiliki dua kelas saham, yang secara efektif memungkinkan orang dalam untuk mengendalikannya.

Baca Juga: Pasar Infrastruktur Cloud Melonjak Menjadi US$ 178 Miliar Sepanjang 2021

Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Pertumbuhan pasar band kebugaran telah mendorong raksasa teknologi seperti Apple Inc dan Samsung untuk memperkenalkan fitur pelacakan kesehatan, termasuk elektrokardiogram dan sensor tekanan darah. Alphabet Inc milik Google menutup akuisisi perusahaan pelacak kebugaran Fitbit Inc pada Januari.

Raksasa teknologi termasuk Amazon dan Alphabet juga telah melihat kenaikan penilaian mereka setelah hasil blockbuster minggu ini. Sehari setelah pemilik Facebook Meta Platforms mengalami kerugian terdalam dari nilai pasar saham dalam sejarah untuk sebuah perusahaan AS, Amazon mencatat kenaikan nilai satu hari terbesar yang pernah ada.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan
| Kamis, 13 November 2025 | 17:33 WIB

Aktif Tambah Armada, Layar Emiten Pelayaran Bakal Berkembang Tahun Depan

Sepanjang tahun ini, sejumlah emiten rajin menambah armada kapal baru untuk memperkuat lini bisnis pengangkutan barang curah hingga offshore.

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi
| Kamis, 13 November 2025 | 14:20 WIB

Prospek Emiten Beras Terganjal Regulasi Harga dan Biaya Produksi

Sepanjang periode sembilan bulan 2025, HOKI mencatat penurunan pendapatan 22,56% dari Rp 1,06 triliun menjadi Rp 824,69 miliar.

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro
| Kamis, 13 November 2025 | 08:27 WIB

Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Gozco memiliki lima anak usaha dan total luas perkebunan tertanam mencapai 15.596 hektare per akhir 2024.

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun
| Kamis, 13 November 2025 | 08:04 WIB

Genjot Ekspansi, Barito Pacific (BRPT) Rogoh Capex Rp 8 Triliun

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah menggelontorkan belanja modal US$ 480 juta, setara Rp 8,02 triliun selama periode Januari–September 2025. ​

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang
| Kamis, 13 November 2025 | 08:00 WIB

Setelah Melonjak Tinggi Saham BEEF Masih Kuat naik, Sejumlah Aksi Korporasi Digadang

Menyelami rencana ekspansi BEEF, mulai dari penambahan usaha baru hingga fasilitas kredit Rp 1,6 triliun.

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang
| Kamis, 13 November 2025 | 07:57 WIB

Penjualan Mobil Melaju Kencang, Saham Emiten Otomotif Terbang

Pertumbuhan penjualan mobil per Oktober 2025 ikut mendorong laju saham emiten otomotif dan komponen.

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal
| Kamis, 13 November 2025 | 07:50 WIB

Laju Indeks Sektoral Semakin Menebal

Kinerja indeks teknologi mengalami penguatan terbesar sejak awal 2025, dengan kenaikan 161,82% ke 10.467,24 pada perdagangan kemarin.​

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman
| Kamis, 13 November 2025 | 07:44 WIB

Ketidakpastian di AS Berakhir, IHSG Masih Belum Aman

Rebound IHSG didorong sentimen berakhirnya shutdown AS. Hal ini memicu aliran dana asing ke pasar berkembang, termasuk Indonesia. ​

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih
| Kamis, 13 November 2025 | 07:30 WIB

Perintis Triniti (TRIN) Membalikkan Rugi Jadi Laba Bersih

TRIN membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 28,48 miliar.

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar
| Kamis, 13 November 2025 | 07:29 WIB

Sejumlah Bank Swasta Pilih Tak Ikut-ikutan Menaikkan Bunga Deposito Dollar

 Sejumlah bank swasta memilih untuk tidak ikut-ikutan dalam mengerek bunga deposito dolar Amerika Serikat (USD)​

INDEKS BERITA

Terpopuler