Ikuti Tren di Wall Street, Bitcoin Menyentuh Titik Tertingginya dalam Dua Pekan

Sabtu, 05 Februari 2022 | 21:19 WIB
Ikuti Tren di Wall Street, Bitcoin Menyentuh Titik Tertingginya dalam Dua Pekan
[ILUSTRASI. Ilustrasi bitcoin, 19 Oktober 19, 2021. REUTERS/Edgar Su]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Harga bitcoin pada Sabtu (5/2) mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir, melanjutkan kenaikan kuat di sesi sebelumnya. Setelah sempat lesu, perdagangan cryptocurrency kini menikmati pemulihan selera risiko dan reli di pasar saham.

Harga cryptocurrency terbesar di dunia itu mencapai US$ 41.983, bangkit hampir 16% dari posisi terendahnya di hari Kamis. Jika dibandingkan dengan posisi terendahnya di tahun ini yang terjadi pada 24 Januari, yaitu US$ 32.950,72, bitcoin telah tumbuh 27%.

Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, menanjak ke kisaran harga US$ 3.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Januari.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Saham Amazon Menopang Kenaikan Nasdaq  

Pertumbuhan harga di Jumat kemarin yang mencapai 11% merupakan kenaikan harga bitcoin terbesar dalam satu hari sejak pertengahan Juni. Dan, itu merupakan rebound terbesar setelah uang digital itu mengalami gejolak harga selama berminggu-minggu.

Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat daripada perkiraan untuk mengekang lonjakan inflasi, telah memicu aksi jual saham sektor teknologi dan uang kripto di beberapa minggu sebelumnya.

Namun kecenderungan itu terhenti pada akhir pekan lalu. Bursa Nasdaq yang sarat dengan emiten teknologi mengakhiri minggu ini dengan mencetak keuntungan. Memang, raksasa teknologi masih belum terlepas dari volatilitas pendapatan, seperti Amazon yang mampu mencetak pertumbuhan kuat, sementara kinerja induk pemilik Facebook, yaitu Meta Platforms Inc.

Langkah-langkah yang disinkronkan itu menunjukkan bagaimana bitcoin telah menjadi jauh lebih dari aset utama, tersentak oleh perubahan selera risiko.

Baca Juga: Dua Hartawan Dunia Ini Mengalami Perubahan Nilai Kekayaan di Hari yang Sama

"Kepanikan dan volatilitas saat ini seputar bitcoin didasarkan pada kesalahpahaman mendasar tentang itu sebagai kelas aset," kata Ed Hindi, kepala investasi cryptocurrency hedgefund Tyr Capital yang berbasis di Swiss.

"Ketika valuasi pada Nasdaq jatuh, investor institusional yang salah arah mulai melikuidasi posisi bitcoin secara massal seolah-olah itu adalah saham teknologi." Pemulihan saham mendorong aset crypto lain yang terdaftar pada hari Jumat, dengan penambang Riot Blockchain mendapatkan kenaikan setelah menyatakan produksi bitcoin lebih dari dua kali lipat pada Januari dari tahun sebelumnya.

Marathon Digital Holdings menguat setelah melaporkan produksi bitcoin meningkat, seperti halnya pertukaran crypto Coinbase Global, yang naik lebih dari 7%.

Bagikan

Berita Terbaru

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas
| Rabu, 12 November 2025 | 19:49 WIB

Laporan WGC: Lebih Dari 60% Investor Indonesia Menanamkan Investasi di Emas

Pada 2025 berjalan hingga September, emas menjadi aset investasi dengan kinerja terbaik dengan return sekitar 44%.

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati
| Rabu, 12 November 2025 | 15:28 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025.

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler