Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food

Rabu, 19 Maret 2025 | 04:15 WIB
Anak Buah Haji Isam Didapuk Pimpin ID Food
[ILUSTRASI. ID FOOD.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergantian petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali terjadi. Orang terdekat di lingkaran Presiden Prabowo Subianto kembali mengisi posisi dari petinggi perusahaan pelat merah.

Terbaru, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ghimoyo sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food menggantikan Sis Apik Wijayanto.

Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-57/MBU/03/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan PT Rajawali Nusantara Indonesia, Selasa (18/3).

Baca Juga: Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi Jual Rugi Saham PGUN, Emiten Milik Haji Isam

Ghimoyo merupakan anak buah dari pengusaha tambang batubara asal Kalimantan Selatan, Andi  Syamsuddiin Arsyad atau akrab dikenal sebagai Haji Isam.

Sebelumnya, Ghimoyo tercatat sebagai Chief Executive Officer Jhonlin Group, perusahan yang bergerak di sektor pertambangan milik Haji Isam. Sementara Haji Isam sebelumnya dipercaya oleh Prabowo untuk menggarap proyek satu juta hektare sawah di Merauke, Papua Selatan. 

Sebelum jadi CEO Jhonlin Group, Ghimoyo menduduki posisi sebagai Direktur Utama PT Dua Samudara Perkasa pada 2012. Dua Samudara Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan. Perusahan ini tergabung dalam Jholin Group.

Dalam keterangan tertulis, manajemen ID Food berharap, pergantian pucuk pimpinan bisa memacu kinerja perusahaan sebagai produsen pangan nasional. Apalagi, targetnya adalah berkontribusi terhadap target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi

SSIA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menurun 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

INDEKS BERITA

Terpopuler