Ancaman Defisit Listrik di Bali Tahun 2021

Jumat, 28 Juni 2019 | 13:53 WIB
Ancaman Defisit Listrik di Bali Tahun 2021
[]
Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Sistem kelistrikan di Bali terancam defisit pada tahun 2021 nanti. Dua tahun lagi, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) alias PLN memperkirakan beban listrik di Pulau Dewata mencapai sekitar 1.041 megawatt (mw). Sementara pembangkit listrik hanya mampu memasok daya sebesar 1.274 mw.

Pasokan listrik di Bali berasal dari pembangkit listrik di Jawa. Sebanyak 340 mw adalah suplai dari jaringan kabel bawah laut 150 kilovolt (kV). Tatkala terjadi pemeliharaan pembangkit, jaringan listrik otomatis padam. "Tentunya akan mengurangi pasokan," kata Nyoman Suwarjoni Astawa, General Manager PLN Distribusi Bali di Denpasar, Bali, Kamis (27/6).

Sejumlah upaya untuk menghadirkan sumber setrum di Bali sudah berjalan. Namun perlu diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali lebih menginginkan pengembangan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) ketimbang pembangkit listrik berbasis energi fosil. PLN sedang melelang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Bali Timur dan PLTS Bali Barat. Masing-masing memiliki kapasitas sebesar 25 mw.

Masalahnya, pengembangan pembangkit listrik EBT belum bisa menjawab kebutuhan listrik Bali dalam jumlah besar. Seperti diketahui, pembangkit listrik energi bersih tersebut tak bisa menghasilkan daya sebesar pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batubara. Alhasil, keberadaan PLTS tak menambah kapasitas terpasang.

Sementara solusi lain cuma bersifat jangka pendek. Sebut saja aksi PLN melalui PT Indonesia Power yang mengubah pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) dengan gas. Anak usaha PLN itu juga memindahkan mobile power plant di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dan marine vessel power plant (MVVP) di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Bali.

Adapun rencana pengembangan jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection atau yang dulu bernama Jawa Bali Crossing, tidak mulus. Pada tahun 2016 lalu, masyarakat Bali menolak proyek tersebut. Salah satu alasannya, lokasi proyek berdekatan dengan Pura Segara Rupek di Kabupaten Buleleng.

Padahal PLN menilai, proyek Jawa Bali Connection menjawab kebutuhan listrik jumbo di Bali untuk jangka panjang. Sistem kabel listrik tersebut bisa memasok listrik 1.600 mw dari Jawa. Nilai investasinya pun lebih murah ketimbang membangun pembangkit listrik 1.600 yang bisa menelan dana Rp 60 triliun.

PLN berharap bisa merealisasikan proyek Jawa Bali Connection. "Proyeknya akan dilelang tahun 2021 ditargetkan 2024 sudah selesai dibangun," harap Nyoman.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler