Ancol (PJAA) Bagi Dividen Rp 53 per Saham

Jumat, 21 Juni 2019 | 07:38 WIB
Ancol (PJAA) Bagi Dividen Rp 53 per Saham
[]
Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memutuskan membagi dividen Rp 53 per saham atau 38% dari total laba tahun buku 2018 sebesar Rp 223 miliar. Kebijakan pembagian dividen diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin.

"Total dividen Rp 84,79 miliar," ungkap Teuku Sahir Syahali, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dalam pernyataan resmi seusai RUPST yang diterima KONTAN, kemarin.

RUPST memutuskan perubahan direksi PJAA antara lain Teuku Sahir Syahali diangkat menjadi Direktur Utama menggantikan C Paul Tehusijarana yang masa jabatannya berakhir. RUPST juga mengangkat dua direktur baru yaitu Hari Sundjojo dan Febby Intan untuk mengisi kekosongan direksi yang ditinggalkan Paul Tehusijarana dan Daniel Nainggolan yang habis masa jabatannya.

Saat ini, segmen rekreasi mendominasi pendapatan hingga 90%. "Pendapatan 2018 sebesar Rp 1,3 triliun dan 90%-nya berasal dari rekreasi. Kami berharap saat properti booming akan mengambil porsi lebih, bisa 40%:60%," kata dia. Ke depan, PJAA akan berinovasi, baik dari segmen rekreasi maupun properti.

PJAA akan memfokuskan belanja investasi 2019 sekitar Rp 800 miliar untuk pengembangan infrastruktur di segmen rekreasi, seperti pengembangan wahana baru dan perluasan kawasan pantai, pembangunan kolam renang dan restoran serta investasi layanan digital.

Corporate Secretary Division Head PJAA, Agung Praptono, menyebutkan, PJAA terus berinovasi dengan menghadirkan wahana baru antara lain kawasan Dunia Kartun dan sembilan wahana baru di area Dunia Fantasi (Dufan).

Dalam jangka panjang, pengelola ingin menata Taman Impian Jaya Ancol menjadi tujuan rekreasi utama bagi pengunjung. PJAA juga akan melengkapi sarana hiburan di Dufan dengan membangun Dufan Hotel. Di kawasan Putri Duyung Ancol, pengelola siap membangun kolam renang dan restoran berskala resor.

PJAA juga akan menghadirkan fasilitas baru yang ikonik bagi pengunjung, yakni masjid apung. "Rencananya masjid apung berdiri di atas dermaga apung Pantai Indah dengan luas tanah sekitar 2.000 m²," ungkap Agung.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:00 WIB

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN

Otorita IKN mengklaim masih banyak surat minat investasi di IKN yang berasal dari sejumah investor manca negara.

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:55 WIB

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis

Sebelum Hari Natal di awal pekan, investor asing mencatatkan aksi jual asing atau net sell Rp 395,28 miliar.

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:35 WIB

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan

Rata-rata bunga deposito bank digital saat ini masih di kisaran 6%-8%. Sedangkan bunga deposito bank umum konvensional hanya 3%-4%​

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 05:00 WIB

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi

Dolar AS masih terlalu perkasa. Sikap hawkish Federal Reserve alias The Fed merupakan katalis positif bagi gerak dolar AS.

Pelemahan Daya Beli Bisa Menjadi Batu Sandungan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 05:00 WIB

Pelemahan Daya Beli Bisa Menjadi Batu Sandungan

Tantangan utama di tahun depan masih maraknya serbuan produk impor yang terus meningkat, serta tren penurunan daya beli.

Industri Manufaktur Hadapi Sederet Tantangan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:59 WIB

Industri Manufaktur Hadapi Sederet Tantangan

Tahun 2024 menjadi tahun yang berat bagi sektor manufaktur di tengah ketidakpastian geopolitik dan pelemahan ekonomi global.

SBN Tetap Jadi Primadona Asuransi Jiwa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:57 WIB

SBN Tetap Jadi Primadona Asuransi Jiwa

Menghadapi tahun 2025 , perusahaan asuransi jiwa tetap akan mengandalkan instrumen investasi dengan risiko rendah. 

Harapan ADRO Pada Bisnis Energi Terbarukan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:57 WIB

Harapan ADRO Pada Bisnis Energi Terbarukan

Meski menghadapi sejumlah tantangan, PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) siap menggarap pasar energi hijau

Industri Batubara Tolak Kenaikan Devisa Ekspor
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:56 WIB

Industri Batubara Tolak Kenaikan Devisa Ekspor

Selain DHE, masih banyak kebijakan lain yang memberatkan industri ini. Di antaranya penerapan tarif royalti progresif batubara sebesar 28%.

Adaptasi Ekonomi Digital Dorong Transaksi Paylater
| Selasa, 24 Desember 2024 | 04:55 WIB

Adaptasi Ekonomi Digital Dorong Transaksi Paylater

Bisnis buy now pay later alias BNPL di industri keuangan non bank masih tumbuh subur hingga Oktober 2024. 

INDEKS BERITA

Terpopuler