KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tupperware adalah merek wadah makanan terkenal di dunia. Merek ini sudah jadi merek generik, karena orang biasa menamai kotak makanan sebagai 'tupperware' apapun merek aslinya.
Kisah-kisah yang mengikuti merek ini cukup populer. Anda tentu pernah mendengar ada bapak-bapak harus tidur di teras, karena kehilangan wadah bekal Tupperware saat pulang bekerja. Atau anak-anak yang diomeli orangtuanya, karena tempat bekal Tupperware mereka, ternyata ketinggalan di sekolah.
Merek peralatan rumah tangga ini terkenal karena harganya relatif mahal, dan dijual direct selling. Katalognya tersebar dari tangan ke tangan di komunitas RT, arisan, kantor-kantor dan sebagainya.
Pada masanya, Tupperware dibanderol mahal, karena inovasi tutup wadah yang anti-bocor, spesifikasi food grade untuk bahan plastiknya, serta garansi seumur hidup.
Karena cenderung premium, banyak orang lebih suka 'menyimpan' wadah Tupperware, ketimbang memakainya. Kalau Anda menelusuri marketplace, ada pula pedagang untuk wadah Tupperware seken.
Pekan ini, kita dikejutkan berita produk plastik ikonik asal Amerika ini tengah mengalami kesulitan bisnis serius. Kesulitan ini sudah dialami beberapa tahun terakhir. Harga saham Tupperware sudah turun 90% selama setahun terakhir, menurut catatan Daily Mail.
Sistem penjualan direct selling, yang awalnya adalah andalan mereka, berbalik menjauhkan produk ini dari konsumen yang lebih muda.
Saat memulai bisnisnya, tahun 1946, Tupperware dijual di kanal-kanal distribusi biasa. Tapi, karena harganya mahal, orang enggan beli.
Konsumen juga belum kenal inovasi anti bocor yang ditemukan Earl Silas Tupper dari Massachusetts ini. Maka, mereka mengembangkan house party dan penjualan langsung, untuk pengenalan produk.
Tapi, makin hari, kian banyak produsen bisa bikin wadah antibocor dengan harga lebih murah dan tersedia di pasar. Penjualan Tupperware terus mengalami penurunan.
Tahun lalu, mereka mencatat penjualan US$1,3 miliar, seperti dikutip dari directsellingnews.com, turun 18% dibanding tahun sebelumnya.
Tahun 2022 lalu, Tupperware memutuskan untuk membuka kanal penjualan di Amazon dan jaringan retail. Target, untuk memperbaiki penjualan dan masuk ke pasar orang-orang muda.
Beberapa pengamat skeptis, langkah ini sudah terlambat. Kita tunggu saja, apakah merek wadah legendaris ini bisa bertahan.