Antrean Rights Issue Masih Ramai Hingga Akhir Tahun

Rabu, 15 September 2021 | 05:30 WIB
Antrean Rights Issue Masih Ramai Hingga Akhir Tahun
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencarian dana melalui penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue makin ramai tahun ini. Jika mengacu data OJK, per 27 Agustus 2021, terdapat 21 emiten yang telah menggelar rights issue dengan total emisi Rp 55,52 triliun.

Yang terbesar dalam perhelatan ini yaitu rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Emisi penerbitan mencapai 28,21 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan Rp 3.400 per saham.

Bank pelat merah tersebut berpotensi meraup dana hingga Rp 95,9 triliun dalam bentuk tunai dan inbreng saham. BBRI juga memecahkan rekor nilai rights issue terbesar sepanjang sejarah.

Aksi rights issue masih akan ramai hingga akhir tahun. Per Senin (6/9) , Bursa Efek Indonesia telah mengantongi 44 pipeline perusahaan yang bakal menggelar rights issue dengan total emisi sampai Rp 116,57 triliun.

Mengacu data RTI, beberapa emiten yang tengah mengantre untuk melakukan rights issue ada PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR).

Ada juga PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT Mahaka Media Tbk (ABBA) yang berencana menggelar rights issue untuk investasi di teknologi digital.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, cashflow yang terganggu akibat Covid-19 membuat pencarian pendanaan lewat rights issue banyak diminati. Langkah ini juga bisa digunakan bagi emiten yang enggan mencari dana dari bank.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana senada, melihat rights issue bisa digunakan emiten untuk kembali ekspansi setelah PPKM diperlonggar.  Dia meyakini, pendanaan melalui rights issue masih tetap akan besar hingga tutup tahun 2021.

Wawan menambahkan, ramainya perbankan yang melakukan hajatan rights issue tak lepas dari strategi untuk memperkuat permodalan. Beberapa bank memang tengah merambah atau ekspansi ke bisnis bank digital.

Dalam catatan Kontan, dari total 44 pipeline emiten yang akan menggelar rights issue, 13 di antaranya merupakan perusahaan perbankan. Saham emiten perbankan juga dipandang menarik, salah satunya lantaran mereka mulai menggarap bisnis digital.

Secara keseluruhan, Wawan menilai rights issue menjadi menarik apabila tujuan penggunaan dananya untuk melakukan ekspansi, sehingga menjanjikan pertumbuhan laba di masa akan datang.

Sukarno pun setuju. Rencana rights issue dengan tujuan untuk selain membayar utang menjadi menarik. Pun sebaliknya, jika tujuan rights issue untuk membayar utang, terbilang tidak menarik.

Dia mencontohkan rights issue yang dilakukan BAJA, sebesar 98,42% untuk  melunasi utang kepada PT Sarana Steel (STEEL). "Kemudian, perlu dilihat juga harga penebusan rights, spread berapa persen dengan harga sahamnya, sehingga menjadi menarik bagi investor," tambah Sukarno.

Untuk investor yang tertarik membeli saham baru ini, bisa hold atau buy jika tujuan pendanaannya bukan untuk membayar utang dan harga saham dalam tren kenaikan.

Sementara itu, untuk investor yang belum memiliki, boleh langsung buy bila tren harganya dalam kenaikan. Atau wait and see dulu jika tren harga turun dan baru beli saat cumdate.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

INDEKS BERITA

Terpopuler