Arah Safe Haven Akan Bergantung Pada Hasil Rapat The Fed

Selasa, 21 September 2021 | 05:10 WIB
Arah Safe Haven Akan Bergantung Pada Hasil Rapat The Fed
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), pelaku pasar memilih dollar Amerika Serikat (AS) sebagai safe haven. Sementara pamor emas mulai memudar. 

Analis Monex Investindo Futures Andian Widjaya menilai, minat investor masih akan tertuju pada aset safe haven berupa mata uang dollar AS, karena dianggap memiliki fundamental kuat. Tapi ia juga berpendapat, emas tetap menjadi aset safe haven menarik, karena dianggap sebagai aset lindung nilai.

Harga emas spot pada Senin (20/9) pagi pukul 09.15 WIB sempat turun dan menyentuh US$ 1.742,87 per ons troi. Namun per pukul 20.00 WIB, emas kembali menguat 0,6% ke US$ 1.765,55 per ons troi. Sementara indeks dollar AS masih bertahan di level 93, atau tidak bergerak dari akhir pekan lalu.

Baca Juga: Sterling Turun ke Level Terendah, Tertekan Evergrande dan Sakit Kepala Karena BOE

Menurut Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin, hasil dari rapat FOMC pekan ini akan menentukan arah emas dan dollar AS. Menurut dia, jika The Fed memaparkan secara jelas waktu dan nominal yang dipangkas, maka emas akan bergerak melemah dan dollar AS menguat. Begitupun sebaliknya. 

Nanang bilang, pelaku pasar lebih memilih menyimpan dana di dollar AS jika The Fed memutuskan mengetatkan kebijakan moneter. "Tidak menutup kemungkinan indeks dollar langsung berada di 94 bila tapering ini benar-benar terlaksana dan akan membentuk resistance baru di 94-95," kata Nanang, Senin (20/9). Sementara level support indeks dollar akan di 91,5-92,5 jika tapering tertunda.

Untuk harga emas, Nanang memperkirakan, jika belum ada kejelasan tapering, maka emas berpotensi menguat di US$ 1.770-US$ 1.830 per ons troi. Tapi bila tapering terlaksana, emas akan melemah di ke US$ 1.665-US$ 1.700.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi berpendapat dollar tidak hanya didukung rencana tapering. Gagal bayar utang perusahaan properti raksasa di China membuat dollar AS jadi aset aman. Tapi emas juga tetap menarik dan bisa ke US$ 1.900 jika The Fed dovish. 

Baca Juga: Harga emas spot melemah 1,9% di pekan ini, penguatan dolar AS jadi pemberat

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk
| Selasa, 30 Desember 2025 | 15:00 WIB

Prospek RMK Energy (RMKE) Cerah Meski Harga Batubara Terpuruk

Menurut analis, model bisnis RMKE memiliki keunggulan, terutama dari sisi efektifitas biaya, keselamatan, kepatuhan regulasi, dan biaya.

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 13:00 WIB

MLBI Jaga Kinerja di Momen Penting Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Manajemen MLBI memastikan, merek-merek mereka berada dalam posisi yang kuat dan tersedia untuk memenuhi permintaan konsumen.

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

INDEKS BERITA

Terpopuler