Aramco-Backed Start Up Amogy Races to Develop Ammonia as A Fuel

Kamis, 23 Juni 2022 | 18:29 WIB
Aramco-Backed Start Up Amogy Races to Develop Ammonia as A Fuel
[ILUSTRASI. South Korea's SK Innovation has led the latest US$ 46 million funding round for climate tech start-up Amogy, Aramco-backed start up. REUTERS/Maxim Shemetov]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - LONDON. South Korea's SK Innovation has led the latest US$ 46 million funding round for climate tech start-up Amogy, which aims to accelerate the shift to zero-emissions fuels for heavy industries such as shipping. Its chief executive told Reuters.

With transport accounting for around 17% of the world's greenhouse gas emissions, the company said it aims to help drive the transition to greener fuels by converting carbon-free ammonia to power.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Rugi Bersih Waskita Karya  (WSKT) di Kuartal III 2025 Melejit Hingga 5,74%
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 05:29 WIB

Rugi Bersih Waskita Karya (WSKT) di Kuartal III 2025 Melejit Hingga 5,74%

Rugi bersih WSKT di kuartal tiga tahun ini terutaman akibat merosotnya pendapatan usaha. Beban keuangan Rp 2,8 triliun, juga menekan pendapatan.

Alasan Manusiawi, Pemerintah Kaji Perluasan Hunian Vertikal Subsidi
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Alasan Manusiawi, Pemerintah Kaji Perluasan Hunian Vertikal Subsidi

Perluasan hunian vertikal di program rumah subsidi disarankan minimal 45 meter persegi dan aturannya tengah disiapkan.

Realisasi Program MBG Masih Seret Bikin Ekonomi Lokal Jadi Mampet
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Realisasi Program MBG Masih Seret Bikin Ekonomi Lokal Jadi Mampet

Realisasi anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) masih minim di tengah maraknya kasus keracunan di program MBG.

Kuasa Danantara Semakin Merajalela Kali ini di Proyek Pembangkit Sampah
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 05:00 WIB

Kuasa Danantara Semakin Merajalela Kali ini di Proyek Pembangkit Sampah

Danantara akan menyeleksi badan usaha yang bakal mengelola pembangkit listrik yang berbasis pengolahan sampah.

Pemain Swasta Menjajal Pasar Gadai Nasional
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:55 WIB

Pemain Swasta Menjajal Pasar Gadai Nasional

Bila ditilik dalam beberapa tahun ke belakang, para pemain gadai swasta terlihat semakin agresif dalam berekspansi. 

Andalkan Diversifikasi Produk, UNVR Optimistis Kinerja Segera Pulih
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:35 WIB

Andalkan Diversifikasi Produk, UNVR Optimistis Kinerja Segera Pulih

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis, bisnisnya masih dapat bertumbuh pada kuartal III-2025, kendati ada tantangan pelemahan daya beli.

Prediksi IHSG Hari Ini (16/10) Setelah Turun 3 Hari Beruntun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:30 WIB

Prediksi IHSG Hari Ini (16/10) Setelah Turun 3 Hari Beruntun

IHSG mengakumulasi pelemahan 1,41% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG masih menguat 13,72%.

Primaya Hospital (PRAY) Ekspansi Jaringan Rumah Sakit
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:29 WIB

Primaya Hospital (PRAY) Ekspansi Jaringan Rumah Sakit

PRAY segera membuka Primaya Hospital Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menjadi rumah sakit ke-20 di jaringan Primaya Hospital Group.

Likuiditas Membaik, Yield SUN Dalam Tren Penurunan
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:25 WIB

Likuiditas Membaik, Yield SUN Dalam Tren Penurunan

Yield obligasi pemerintah Indonesia terus menurun mengikuti tren penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). 

Hingga September 2025, Setoran Penerimaan Bukan Pajak Merosot 19%
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 04:20 WIB

Hingga September 2025, Setoran Penerimaan Bukan Pajak Merosot 19%

Penyebabnya  perubahan mekanisme pencatatan dividen BUMN dan penurunan harga komoditas global, terutama minyak mentah.

INDEKS BERITA

Terpopuler