Arpeni Pratama (APOL) Dapat Persetujuan Restrukturisasi Obligasi US$ 113 Juta

Kamis, 24 Januari 2019 | 21:34 WIB
Arpeni Pratama (APOL) Dapat Persetujuan Restrukturisasi Obligasi US$ 113 Juta
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restrukturisasi utang PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) menemui titik terang. Perusahaan perkapalan ini sudah mendapat dukungan dari 69,9% pemegang obligasi global dollar AS untuk melakukan konversi utang menjadi saham.

Ferdy Suwandi, Sekretaris Perusahaan Arpeni Pratama mengatakan, total obligasi yang akan dikonversi senilai US$ 113 juta. Sebagai bagian konversi, Arpeni akan mengeluarkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). "Kami akan meminta restu pemegang saham pada bulan Maret," ujar Ferdy kepada KONTAN, Kamis, (24/1).

Dengan adanya dukungan dari mayoritas pemegang obligasi, Arpeni Pratama akan mengajukan proposal perlindungan kebangkrutan atau Chapter 11 di pengadilan Amerika Serikat (AS). Perusahaan memperkirakan pengajuan Chapter 11 ini dilakukan pada Februari mendatang dan perusahaan bisa keluar dari kebangkrutan dalam waktu 35 hari usai mendapat konfirmasi dari pengadilan.

Mengutip Bloomberg, kemungkinan masih akan ada dukungan dari pemegang obligasi lainnya. Tenggat waktu voting akan berakhir pada pukul 17.00 waktu New York pada 29 Januari mendatang. Arpeni Pratama menawarkan pembayaran tunai sebesar 1% dari jumlah pokok obligasi untuk dukungan ini.

Arpeni Pratama memiliki dua jenis surat utang yang harus direstrukturisasi, yakni obligasi dollar AS dan obligasi rupiah senilai Rp 600 miliar. Pada November lalu, pemegang obligasi rupiah sudah menyetujui untuk mengkonversi obligasi rupiah menjadi saham.

Dengan restrukturisasi ini, Arpeni Pratama berharap dapat memangkas utang yang senilai US$ 437 juta per 30 September 2018, menjadi US$ 105 juta. Selain memiliki utang obligasi dollar AS dan rupiah, Arpeni Pratama juga memiliki kewajiban medium term notes (MTN) syariah sekitar Rp 156,24 miliar dan kredit perbankan.

Ferdy berharap, dengan restrukturisasi ini, perusahaan bisa lebih leluasa menjalankan ekspansi bisnisnya. Selain bisnis perkapalan, Arpeni juga akan memacu bisnis jasa berbasis nonaset kapal, seperti manajemen perkapalan, jasa bongkar muat dan pengelolaan pelabuhan.

Perusahaan yang terus membukukan kerugian dalam lima tahun terakhir ini berharap bisa membukukan pendapatan sama seperti tahun lalu. "Kami berharap pendapatan ini paling tidak bisa stabil seperti tahun lalu," imbuhnya. Catatan KONTAN, tahun lalu Arpeni menargetkan pendapatan sebesar Rp 500 miliar.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler