ILUSTRASI. The app logo of Indonesian e-commerce company Bukalapak is seen on a mobile phone next to a stock graph displayed in this illustration picture taken July 14, 2021. REUTERS/Florence Lo/Illustration
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Executive order (perintah eksekutif) Presiden Amerika Serikat Jeseph R. Biden yang melarang AS berinvestasi pada 59 perusahaan China, membawa sentimen negatif ke sejumlah negara emerging market, termasuk Indonesia. Hal itu lantaran, banyak hedge fund yang semula berinvestasi di perusahaan-perusahaan China tersebut, terpaksa harus menjual investasinya dan mencari alternatif investasi lain, termasuk di Tanah Air.
Initial public offering (IPO) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) besar kemungkinan juga turut mendapat limpahan berkah dari kondisi tersebut. Executive order yang ditandatangani 3 Juni 2021 itu, diprediksi bakal menambah daya gedor kesuksesan rencana IPO perusahaan teknologi Indonesia lainnya, semisal GoTo, perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.