Astra Agro Kerek Kapasitas Produksi

Selasa, 16 April 2019 | 06:38 WIB
Astra Agro Kerek Kapasitas Produksi
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk melanjutkan ekspansi bisnisnya pada tahun ini. Anak usaha Grup Astra itu mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2019 di kisaran Rp 1,6 triliun hingga Rp 1,7 triliun.

Dana belanja modal tersebut tak jauh berbeda daripada alokasi 2018. "Belanja Astra Agro tidak menurun drastis," ujar Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa.

Manajemen Astra Agro berencana menggunakan sebagian besar dana belanja modal digunakan untuk mendukung program pemeliharaan tanaman yang belum menghasilkan. Hingga saat ini, tercatat ada 17.000 hingga 20.000 hektare (ha) tanaman yang perlu dikelola oleh Astra Agro.

Selain pemeliharaan tanaman, emiten berkode saham AALI di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu akan memanfaatkan dana belanja modal untuk memperkuat infrastruktur seperti jalan, jembatan dan peralatan operasional.

"Tentu sumber belanja modal kami yang paling utama adalah internal cash flow," terang Santosa.

Hingga akhir Desember tahun lalu, Astra Agro mencatatkan kas dan setara kas hanya sebesar Rp 49 miliar. Jika cash flow tidak mencukupi, Santosa menjelaskan, Astra Agro masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum digunakan. Hal ini menjadi salah satu opsi pendanaan untuk mendukung belanja modal.

Manajemen Astra Agro Lestari terus berupaya menggenjot kapasitas produksi. Pabrik yang berlokasi di Kalimantan Selatan, misalnya, yang disiapkan sejak tahun lalu sudah mulai beroperasi pada Februari tahun ini.

Kapasitas produksi pabrik baru di Kalimantan Selatan sebesar 45 ton per jam. Penambahan kapasitas ini diharapkan dapat meningkatkan volume produksi Astra Agro di sepanjang tahun 2019.

Dengan adanya tambahan pabrik baru ini, maka kapasitas produksi AALI akan menjadi sebanyak 1.555 ton per jam. Sebelumnya, produksi AALI sebesar 1.510 ton per jam. Astra Agro Lestari mengalokasikan dana senilai Rp 250 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut. Hingga saat ini, kapasitas pabrik milik Astra Agro sudah sebesar 1.525 ton per jam, dengan utilitas sekitar 80%–85%.

Sepanjang tahun lalu, AALI memproduksi tandan buah segar sebanyak 5,76 juta ton, tumbuh 10% dibandingkan realisasi produksi 2017. Volume produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Astra Agro Lestari juga tumbuh 19% year-on-year (yoy) menjadi 1,94 juta ton.

Bagi dividen

Pemegang saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merestui pembagian dividen sebesar 45% dari laba bersih 2018. Dengan laba bersih tahun lalu senilai Rp 1,44 triliun, maka dividen yang diterima para pemegang saham sebesar Rp 648 miliar.

"Pemegang saham menyepakati dividen yang dibagikan sebesar 45% dari laba bersih," ungkap Direktur Utama PT Astra Agro Lestari Tbk, Santoso, seusai pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS), kemarin.

Total dividen tunai tersebut akan dibagikan pada Mei mendatang. Sebelumnya, Astra Agro Lestari membagikan dividen interim senilai Rp 216 miliar atau Rp 112 per saham pada 19 Oktober 2018.

Pada tahun lalu, anak usaha Grup Astra ini meraih laba bersih Rp 1,44 triliun atau turun 26,9% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp 1,97 triliun. "Sisa laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan," kata Santosa.

Meski mencatatkan penurunan laba, kinerja operasional AALI tercatat positif. Produksi minyak sawit mentah (CPO) naik 19% menjadi 1,94 juta ton pada tahun lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler