Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Kebut Penjualan Mobil Bekas

Senin, 17 Maret 2025 | 04:20 WIB
Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Kebut Penjualan Mobil Bekas
[ILUSTRASI. Showroom mobil bekas Caroline.id milik PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC).]
Reporter: Leni Wandira | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mengejar peluang peningkatan permintaan mobil bekas menjelang Lebaran 2025. Di tengah tren kenaikan permintaan mobil bekas, Lebaran membuka kesempatan bagi ASLC untuk meraup peningkatan penjualan mobil bekas.

Autopedia Sukses Lestari memiliki bidang usaha otomotif, mulai lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, hingga penyedia data harga mobil dan motor. ASLC optimistis tahun ini akan dapat meraih pendapatan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Ketergantungan Indonesia Terhadap AS Rendah tapi Serbuan Impor Harus Diwaspadai
| Senin, 14 April 2025 | 09:30 WIB

Ketergantungan Indonesia Terhadap AS Rendah tapi Serbuan Impor Harus Diwaspadai

Pemerintah Indonesia diharapkan mendorong pembenahan khususnya dari sisi regulasi dan penguatan industri domestik.

Pemerintah Mesti Cermati Potensi Kenaikan Beban Impor Migas dari Amerika Serikat
| Senin, 14 April 2025 | 09:05 WIB

Pemerintah Mesti Cermati Potensi Kenaikan Beban Impor Migas dari Amerika Serikat

Hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah terkait impor migas dari AS antara lain soal biaya impor yang dinilai tidak ekonomis.

Efisiensi Energi hingga Perang Dagang Membuat Ekspor Batubara RI ke China Menyusut
| Senin, 14 April 2025 | 09:00 WIB

Efisiensi Energi hingga Perang Dagang Membuat Ekspor Batubara RI ke China Menyusut

Berdasarkan prediksi awal, ekspor batubara dari Indonesia ke China diestimasi sekitar 330 juta ton di sepanjang tahun 2025.​

Harga Emas Melambung, Emiten Ramai-Ramai Kerek Produksi
| Senin, 14 April 2025 | 08:48 WIB

Harga Emas Melambung, Emiten Ramai-Ramai Kerek Produksi

Kehadiran sejumlah proyek baru menjadi faktor pendorong target produksi emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada tahun ini.

Terima Kasih Tuan Trump
| Senin, 14 April 2025 | 08:42 WIB

Terima Kasih Tuan Trump

Reformasi perdagangan ini bukan semata soal efisiensi ekonomi. Lebih dari itu, merupakan sebuah persoalan tuntutan keadilan hukum dan sosial.

Profit 33,28% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (14 April 2025)
| Senin, 14 April 2025 | 08:24 WIB

Profit 33,28% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (14 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (14 April 2025) 1 gram Rp 1.896.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,28% jika menjual hari ini.

Diplomasi Bunuh Diri
| Senin, 14 April 2025 | 08:02 WIB

Diplomasi Bunuh Diri

Pemerintah Indonesia harus cermat dalam membuka pintu negosiasi dengan Amerika Serikat agar neraca seimbang.

ESG SIDO: Mitigasi Perubahan Iklim Untuk Kelancaran Usaha
| Senin, 14 April 2025 | 07:41 WIB

ESG SIDO: Mitigasi Perubahan Iklim Untuk Kelancaran Usaha

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) fokus ESG khususnya mitigasi perubahan iklim. SIDO targetkan pertumbuhan 10% di tahun 2025.

MPX Logistics (MPXL) Menyiapkan Ekspansi Bisnis di Tahun 2025
| Senin, 14 April 2025 | 07:35 WIB

MPX Logistics (MPXL) Menyiapkan Ekspansi Bisnis di Tahun 2025

MPXL telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis serta anggaran belanja modal atau capex di tahun ini sebesar Rp 100 miliar.

Rupiah Melemah di Tengah Penguatan Mata Uang Lain Terhadap Dolar AS
| Senin, 14 April 2025 | 07:31 WIB

Rupiah Melemah di Tengah Penguatan Mata Uang Lain Terhadap Dolar AS

Dolar AS terpukul oleh meningkatnya kekhawatiran atas resesi AS, terutama karena AS dan China saling mengenakan tarif yang sangat besar.

INDEKS BERITA

Terpopuler