Balai Lelang Gaet Pasar Anak Muda di Tengah Penurunan Gairah Belanja

Sabtu, 14 September 2024 | 05:20 WIB
Balai Lelang Gaet Pasar Anak Muda di Tengah Penurunan Gairah Belanja
[ILUSTRASI. Kim Min Joon bingung memikirkan jumlah hadiah uang untuk G-Dragon Big Bang yang sangat populer. ]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Balai lelang besar dunia rata-rata melaporkan penurunan nilai transaksi tahun ini. Tapi, balai lelang milik penyanyi Pharrell Williams, Joopiter, sukses menggaet pelanggan dengan menyasar kalangan  kolektor muda. 

Williams bekerjasama dengan bintang K-pop, G-Dragon untuk melelang barang pribadi milik penyanyi Korea bernama asli Kwon Ji-Yong ini. Dari lelang tersebut, Joopiter berhasil mengumpulkan US$ 1,1 juta dari lelang yang dilakukan secara daring. 

Ada sekitar 45 barang koleksi milik pemimpin boyband Korea Selatan BigBang ini yang dilelang. Di antaranya mantel bulu rubah warna-warni yang dikenakan G-Dragon selama tur bersama BigBang pada 2015. Mantel ini laku terjual US$ 125.000.

Baca Juga: Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan Fasilitasi UMKM untuk Jajakan Dagangannya  

Barang lain yang dijual adalah mikrofon emas senilai US$ 16.250, tas pinggang Chanel X Pharrell yang dikustomisasi oleh G-Dragon seharga US$ 18.750 dan kursi sutradara seharga US$ 51.250. "Lelang yang berakhir pada hari Selasa (10/9) lalu menarik partisipasi global yang tinggi dari puluhan kota, dengan sekitar 42% penawar dari Korea Selatan," tutur Joopiter dalam rilis, sebagaimana ditulis Bloomberg, kemarin.

Williams menyebut, ide di balik Joopiter adalah merangkul energi yang dilepas sang pemilik saat benda berpindah tangan. "Ini menjadi cara menghargai nilai yang diciptakan di benda-benda ini," kata dia.

Joopiter telah bermitra dengan banyak bintang pop dan merek mewah lainnya. Saat ini, balai lelang yang didirikan pada tahun 2022 ini menawarkan tempat menginap di salah satu properti baru paling eksklusif di Tokyo. Tempat tersebut ada di atas tebing yang menghadap ke Gunung Fuji dan menampilkan karya seni buatan Kaws. Cara ini adalah upaya menjangkau pembeli dari China. 

Joopiter juga berkolaborasi dengan Jackson Wang, artis K-pop kelahiran Hong Kong, dan membuka saluran WeChat untuk menjual barang. "Dengan tim ahli yang sebelumnya bekerja di Christie’s dan Sotheby’s, Joopiter ingin menjual barang koleksi yang berhubungan dengan budaya kontemporer dan dapat menarik pembeli muda," kata Caitlin Donovan, Kepala Penjualan Global Joopiter. 

Joopiter telah menyelenggarakan pameran di beberapa kota dan berharap dapat memasuki pasar baru, seperti di Timur Tengah. Menurut Donovan, lelang digital benar-benar mendobrak hambatan.

Baca Juga: ADQ Abu Dhabi Akan Mengakuisisi Saham Minoritas di Sotheby's Senilai US$ 1 Miliar

Namun balai lelang besar lainnya, seperti Sotheby's dan Christie's, menyebut transaksi daring tidak banyak membantu. Di semester I tahun ini, Sotheby's melaporkan penurunan laba inti sebesar 88% menjadi US$ 18,1 juta. 

Bahkan setelah menghilangkan biaya pesangon dan penyelesaian hukum, EBITDA Sotheby's yang disesuaikan turun 60% jadi US$ 67,4 juta. Pendapatan Sotheby's juga turun 22% secara tahunan jadi US$ 558,5 juta pada enam bulan pertama tahun 2024. 

Hasil tersebut telah mencakup bisnis lelang utama Sotheby's, tapi tidak termasuk laba yang diperoleh divisi lain di bidang layanan keuangan. Divisi ini memberikan pinjaman kepada para kolektor seni. Penjualan lelang Sotheby's turun 25% karena minat pasar seni melandai, terutama dari pasar China.

Kondisi serupa juga dialami Christie's, yang mengalami penurunan pendapatan lelang di semester I-2024, baik secara langsung maupun online, sebesar 22% secara tahunan menjadi US$ 2,1 miliar. Penurunan ini karena daya beli secara global yang rendah.    

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler