Bangun Smelter Nikel, HRUM Kucurkan Pinjaman Hingga Rp 9,49 triliun ke Anak Usaha

Selasa, 02 Juli 2024 | 08:26 WIB
Bangun Smelter Nikel, HRUM Kucurkan Pinjaman Hingga Rp 9,49 triliun ke Anak Usaha
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT Harum Energy Tbk (HRUM), Ray Antonio Gunara. KONTAN/Baihaki]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ambisi PT Harum Energy Tbk (HRUM) untuk mengembangkan bisnis nikel tampaknya tidak main-main. HRUM melalui anak usahanya, yakni Tanito Harum Nickel (THN), mengucurkan pinjaman hingga US$ 580 juta atau setara Rp 9,49 triliun kepada PT Blue Sparking Energy (BSE). Kedua pihak telah menandatangani perjanjian pinjaman pada 26 Juni 2024.

Penarikan atas pinjaman dapat dilakukan lebih dari satu kali. Pinjaman ini dikenakan bunga atas jumlah pokok yang terutang sebesar Secured Overnight Financing Rate (SOFR) 2,7% per tahun.

Ini merupakan pinjaman yang bersifat afiliasi. Untuk diketahui, Blue Sparking Energy merupakan anak usaha HRUM. Pasalnya, HRUM melalui Tanito Harum Nickel memiliki 51% saham Blue Sparking Energy. Sementara itu, HRUM menguasai 99% saham Tanito Harum Nickel.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Manajemen HRUM menjelaskan transaksi pinjaman ini merupakan bentuk kelanjutan usaha pertambangan dan pengolahan nikel. Blue Sparking Energy saat ini sedang dalam tahap pengembangan dan konstruksi proyek pengolahan nikel, yakni high pressure acid leaching (HPAL) yang berlokasi di Halmahera Tengah.

Proyek ini dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product, yakni MHP atau mixed hydroxide precipitate dengan kapasitas terpasang sekitar 67.000 ton (plus minus 10%) setara nikel dan sekitar 7.500 ton (plus minus 10%) kobalt.

“Perjanjian pinjaman adalah untuk membiayai pengembangan dan konstruksi proyek milik Blue Sparking Energy, modal kerja, dan untuk keperluan umum serta investasi Perusahaan,” terang manajemen HRUM.

Baca Juga: Porsi Nilai Transaksi Harian Investor Retail Menurun, Penyebabnya Bukan Cuma FCA

Kinerja tertekan

Per kuartal I-2024, HRUM membukukan pendapatan senilai US$ 265,97 juta atau menurun 9,68% dari pendapatan di kuartal I-2023 yang mencapai US$ 294,50 juta

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja HRUM. Pertama, volume penjualan batubara pada kuartal I-2024 turun 9,6% secara kuartalan dan 9,1% secara tahunan alias year on year (yoy) menjadi 1,7 juta ton.

Kedua, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) batubara HRUM yang merosot 37,9% secara yoy menjadi US$ 99,9 per ton dibandingkan ASP batubara pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai  US$ 160,9 per ton.

Dari bottomline, Laba bersih HRUM menyusut 99,04% menjadi hanya US$ 987.319 dari sebelumnya mencapai U$ 103,02 juta di periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebab penyusutan laba bersih ini adalah rampungnya proses akuisisi Perusahaan nikel.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Melirik Onderdil Motor Listrik

Pada Januari 2024, anak perusahaan HRUM, yakni PT Harum Nickel Industry (HNI), mengakuisisi tambahan 60,7% saham Westrong Metal Industry (WMI) dengan biaya akuisisi sebesar US$  215 juta. Akuisisi tambahan ini mengakibatkan adanya peningkatan kepemilikan saham di WMI dari semula hanya 20,0% menjadi 80,7%.

Dengan selesainya transaksi tersebut, terdapat penyesuaian nilai wajar aset, dimana liabilitas WMI yang teridentifikasi sebelum tanggal transaksi diukur kembali dan tercermin sebagai penyesuaian akuntansi. Penyesuaian negatif akibat pengukuran kembali ini mencapai US$  30,7 juta yang dibebankan pada kuartal I-2024. Kombinasi faktor inilah yang membuat laba bersih HRUM tertekan.

Bagikan

Berita Terbaru

Selamat Sempurna (SMSM) Mendapatkan Dividen dari Anak Usaha
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Selamat Sempurna (SMSM) Mendapatkan Dividen dari Anak Usaha

Sejalan dengan kinerja top line, SMSM meraup laba bersih Rp 530,76 milir, naik 18,48% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 447,97 miliar.

Pasar Sepeda Motor  Belum Bertenaga
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:50 WIB

Pasar Sepeda Motor Belum Bertenaga

Kelesuan daya beli masyarakat menyerempet penjualan sepeda motor pada tahun ini, baik konvesional maupun listrik

Laba Emiten Semen Belum Cukup Kokoh
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:48 WIB

Laba Emiten Semen Belum Cukup Kokoh

Mayoritas emiten produsen semen mengalami tekanan kinerja akibat kondisi pasar semen yang masih kelebihan pasokan.

Per Juli 2025, TINS Setor PNBP Rp 839,99 Miliar
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:45 WIB

Per Juli 2025, TINS Setor PNBP Rp 839,99 Miliar

Produksi logam timah TINS juga turun 29% (yoy) menjadi 6.870 metrik ton pada semester I 2025, dibandingkan periode sebelumnya  9.675 metrik ton.

Persetujuan Evaluasi Tapak PLTN Thorcon Terbit
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:43 WIB

Persetujuan Evaluasi Tapak PLTN Thorcon Terbit

Ttahapan perizinan pembangunan PLTN harus melalui sejumlah fase sesuai Peraturan Bapeten No. 1/ 2022

Pertamina Hulu Energi Antisipasi Efek Penambahan Produksi OPEC+
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Pertamina Hulu Energi Antisipasi Efek Penambahan Produksi OPEC+

penambahan produksi OPEC+ sebesar 547.000 barel per hari setara 0,5% penambahan volume minyak global.

Pembiayaan Ganjal Proyek Panel Surya Koperasi Desa
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:38 WIB

Pembiayaan Ganjal Proyek Panel Surya Koperasi Desa

Pemerintah ingin membangun proyek  PLTS berkapasitas 100 Gigawatt di 80.000 Koperasi Desa Merah Putih

Menanti Beragam Data Menjelang Akhir Pekan, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini, Jumat (8/8)
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:12 WIB

Menanti Beragam Data Menjelang Akhir Pekan, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini, Jumat (8/8)

Investor menantikan indeks consumer confidence Indonesia bulan Juli diperkirakan membaik di  level 118,4 dari 117,8 di Juni 2025.

Penjualan SBR014 Capai Rp 14,92 Triliun dari Kuota Rp 15 Triliun
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 06:45 WIB

Penjualan SBR014 Capai Rp 14,92 Triliun dari Kuota Rp 15 Triliun

Penjualan memenuhi kuota untuk tenor dua tahun, serta mencapai 66% dari kuota untuk tenor empat tahun.

IHSG Turun Dua Hari, Dana Asing Mulai Masuk Kembali
| Jumat, 08 Agustus 2025 | 06:25 WIB

IHSG Turun Dua Hari, Dana Asing Mulai Masuk Kembali

​Meski melemah dalam dua hari terakhir, IHSG masih menguat tipis 0,08%. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 5,79%.

INDEKS BERITA

Terpopuler