Bank-Bank Kecil Mencari Jodoh

Rabu, 20 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Bank-Bank Kecil Mencari Jodoh
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejatinya efisiensi, akuisisi dan merger ibarat mencari jodoh. Mari kita kembali ke tahun 1998. Saat itu dua pendiri Google yakni Larry Page dan Sergey Brin hampir saja menjual algoritma yang mereka rancang untuk Google. Algoritma itu bernama PageRank.

PageRank berfungsi untuk memberi peringkat atau urutan situs web yang ditampilkan di hasil pencarian Google. Peringkat berdasarkan tingkat kepentingan situs tersebut.
Alasan penjualan, duet pendiri Google kewalahan. Mereka ingin menyelesaikan pendidikan di Universitas Stanford, Amerika Serikat.

Duet sahabat ini melakukan pendekatan ke Yahoo.  Saat itu, Page dan Brin siap  melepas Google dengan harga miring, yakni US$ 1 juta. Namun, Yahoo menolak.

Page dan Brin lalu gerilya ke mesin pencari lain, Excite, satu tahun setelah penolakan Yahoo. Google masih menawarkan harga sama:  US$ 1 juta. Namun  Excite  melihat angka itu kemahalan. Page dan Brin sepakat menurunkan harga ke US$ 750.000.

Excite masih menolak, Masih dengan alasan kemahalan. Tapi ada alasan lain di balik penolakan itu. Page ingin mengganti semua teknologi mesin pencari milik Excite menggunakan Google Search.

Tahun 2002 gantian, Yahoo mendekati Google dan menawar US$ 3 miliar. Page dan Brin menolak  dan menaikkan angka ke US$ 5 miliar. Yahoo menggeleng.
Sejarah akhirnya menjadi saksi. Lantaran tak berjodoh, Google malah menjadi perusahaan internet besar. Tak cuma search engine.

Jika ditarik ke Indonesia, saat ini beberapa bank bersiap menggalang dana melalui rights issue. Mereka umumnya bank kecil yang berupaya mempertebal modal memenuhi aturan modal inti minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar Rp 2 triliun di akhir 2021 dan Rp 3 triliun di akhir tahun 2022.  

Seperti Bank Banten, Bank Ina, Amar Bank, BRI Agro, Bank Capital, Bank Allo (BBHI), Bank JTrust, Bank Bisnis Internasional dan Bank Oke Indonesia (DNAR). Lalu ada pula Bank Sampoerna. Beberapa di antaranya, sang pemilik bersedia menjadi stand by buyer, sambil memberi kesempatan investor lain.

Tapi banyak yang berharap mendapat investor anyar untuk  memenuhi aturan permodalan. Bank kecil itu berupaya tampil menarik dengan memoles menjadi bank digital.

Akhir kisah bank-bank kecil layak dinanti. Siapa yang akan mendapatkan investor baru. Atau justru pemilik lama bernasib seperti Google. Tak mendapat jodoh dan  membesarkan bank  mereka sendiri.        

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:38 WIB

Sambil Menanti Data Penjualan Ritel, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan Oktober 2025 yang diproyeksikan tumbuh 4% secara tahunan. Meningkat dari 3,7% pada September.

INDEKS BERITA

Terpopuler