Bank Besar Tanah Air Antre Gelar Rights Issue

Selasa, 15 Juni 2021 | 06:45 WIB
Bank Besar Tanah Air Antre Gelar Rights Issue
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rights issue di pasar modal tak hanya akan diramaikan bank kecil yang mengejar aturan modal inti minimum. Sejumlah bank besar juga menggelar rights issue untuk berbagai kebutuhan.

Terdekat, PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan menggelar rights issue dengan menerbitkan 88 miliar saham  dengan nominal Rp 125 per saham yang direncanakan dieksekusi pada Juni 2021. Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis mengatakan, saat ini proses persiapan rights issue masih berjalan. Perolehan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga masih proses.
 
Sebelumnya, Bank Permata memperkirakan pernyataan efektif dari OJK akan didapat pada 10 Juni dan pencatatan saham rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 24 Juni. "Nanti akan kami kabari lagi," ujar Richele, Senin (14/6).
 
Rencana rights issue Bank Permata ini masih merupakan kelanjutan dari integrasi masuknya Bangkok Bank Public Company Limited sebagai pengendali saham BNLI dengan kepemilikan 98,7% yang diselesaikan pada Desember 2020. Bangkok Bank sudah melakukan setoran modal awal Rp 10,8 triliun. Dana  ini yang akan dikonversi menjadi saham lewat rights issue.
 
Dengan demikian, proses rights issue yang akan dilakukan Bank Permata ini tidak akan lagi meningkatkan modal secara signifikan. Penambahan hanya akan berasal dari saham rights issue yang akan ditawarkan ke pemegang saham publik. 
 
Lalu PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berencana menggelar rights issue sebanyak-banyak 35,2 miliar saham. Jumlah tersebut melebihi total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada BBKP saat ini yakni 32,67 miliar saham.  
 
Bukopin baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Juni 2021, sehingga kepastian jumlah saham yang akan dilepas masih menunggu hasil rapat tersebut. 
 
Prospek baik
 
Pemegang saham BBKP yakni KB Kookmin Bank dengan kepemilikan saham 67% dan  Bosowa Corporindo 9,7% berkomitmen menyerap rencana penerbitan rights issue tersebut. Direktur Utama Bosowa Corporindo Rudyantho menyatakan siap mendukung aksi korporasi KB Bukopin. 
"Bosowa ke depan akan tetap komitmen untuk berada dalam komposisi sesuai ketentuan yang berlaku. Kedua, Bosowa bersama KB Kookmin bekerja sama untuk memberikan dukungan bersama kepada KB Bukopin," ujar Rudyantho pekan lalu.
 
Managing Director Global Business KB Kookmin Bank Cho Nam Hoon juga menyatakan akan menyerap saham baru KB Bukopin. Bahkan, Ia menyatakan akan mendukung normalisasi KB Bukopin dan menyelesaikan persoalan likuiditas hingga kredit bermasalah yang masih ada.
 
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga akan menggelar rights issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan dua perusahaan pelat merah lain yakni PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjaatmodjo, Selasa (8/6) mengatakan, minggu ini, BRI akan mengumumkan rencana itu. "Targetnya rights issue September atau Oktober ini," ujar Kartika. 
 
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama memandang prospek dari aksi korporasi bank-bank ini tentu akan baik bagi kekuatan permodalan mereka. Untuk Bukopin dan Bank Permata, dampaknya akan lebih ke likuiditas dan leverage yang lebih kuat ke depan.   n

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler