Reporter:
Dina Mirayanti Hutauruk |
Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rights issue di pasar modal tak hanya akan diramaikan bank kecil yang mengejar aturan modal inti minimum. Sejumlah bank besar juga menggelar rights issue untuk berbagai kebutuhan.
Terdekat, PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan menggelar rights issue dengan menerbitkan 88 miliar saham dengan nominal Rp 125 per saham yang direncanakan dieksekusi pada Juni 2021. Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis mengatakan, saat ini proses persiapan rights issue masih berjalan. Perolehan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga masih proses.
Sebelumnya, Bank Permata memperkirakan pernyataan efektif dari OJK akan didapat pada 10 Juni dan pencatatan saham rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 24 Juni. "Nanti akan kami kabari lagi," ujar Richele, Senin (14/6).
Rencana rights issue Bank Permata ini masih merupakan kelanjutan dari integrasi masuknya Bangkok Bank Public Company Limited sebagai pengendali saham BNLI dengan kepemilikan 98,7% yang diselesaikan pada Desember 2020. Bangkok Bank sudah melakukan setoran modal awal Rp 10,8 triliun. Dana ini yang akan dikonversi menjadi saham lewat rights issue.
Dengan demikian, proses rights issue yang akan dilakukan Bank Permata ini tidak akan lagi meningkatkan modal secara signifikan. Penambahan hanya akan berasal dari saham rights issue yang akan ditawarkan ke pemegang saham publik.
Lalu PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berencana menggelar rights issue sebanyak-banyak 35,2 miliar saham. Jumlah tersebut melebihi total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada BBKP saat ini yakni 32,67 miliar saham.
Bukopin baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Juni 2021, sehingga kepastian jumlah saham yang akan dilepas masih menunggu hasil rapat tersebut.
Prospek baik
Pemegang saham BBKP yakni KB Kookmin Bank dengan kepemilikan saham 67% dan Bosowa Corporindo 9,7% berkomitmen menyerap rencana penerbitan rights issue tersebut. Direktur Utama Bosowa Corporindo Rudyantho menyatakan siap mendukung aksi korporasi KB Bukopin.
"Bosowa ke depan akan tetap komitmen untuk berada dalam komposisi sesuai ketentuan yang berlaku. Kedua, Bosowa bersama KB Kookmin bekerja sama untuk memberikan dukungan bersama kepada KB Bukopin," ujar Rudyantho pekan lalu.
Managing Director Global Business KB Kookmin Bank Cho Nam Hoon juga menyatakan akan menyerap saham baru KB Bukopin. Bahkan, Ia menyatakan akan mendukung normalisasi KB Bukopin dan menyelesaikan persoalan likuiditas hingga kredit bermasalah yang masih ada.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga akan menggelar rights issue dalam rangka pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan dua perusahaan pelat merah lain yakni PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjaatmodjo, Selasa (8/6) mengatakan, minggu ini, BRI akan mengumumkan rencana itu. "Targetnya rights issue September atau Oktober ini," ujar Kartika.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama memandang prospek dari aksi korporasi bank-bank ini tentu akan baik bagi kekuatan permodalan mereka. Untuk Bukopin dan Bank Permata, dampaknya akan lebih ke likuiditas dan leverage yang lebih kuat ke depan. n
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.